Sebagian jemaah haji asal Indonesia. Ilustrasi/RMOLJabar
Jemaah haji Indonesia diimbau tidak memperbanyak ibadah umroh sunnah, agar bisa mempersiapkan kondisi menghadapi puncak haji.
Demikian pesan salah satu petugas haji, Agus Setiawan. Menurutnya, saat ini cuaca di Makkah cukup panas, hingga 44 derajat celcius. Sementara jemaah masih memiliki masa tunggu cukup panjang hingga puncak haji.
"Bila umroh wajib sudah ditunaikan, kami imbau, selama menunggu waktu wukuf, jemaah tidak memperbanyak umroh sunnah," kata Agus, dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (30/5).
"Persiapan jihad sesungguhnya pada pelaksanaan ibadah haji, nanti di tanggal 8-12 Dzulhijjah 1445 H untuk Nafar Awal, dan Nafar Tsani sampai 13 Dzulhijjah," tambahnya.
Dia juga mengimbau jemaah agar melaksanakan salat berjamaah di Masjid hotel saja. Jika tetap ingin ke Masjidil Haram, waktu Subuh yang paling tepat, karena cuaca sejuk.
"Kami sudah imbau ke masing-masing karom (kepala rombongan) agar salat berjamaahnya di masjid hotel saja. Bagi yang masih muda dan ingin di Masjidil Haram, sebaiknya berangkat jam 2 pagi atau jam setengah 3 pagi, sambil menunggu Subuh. Waktu itu udara tidak begitu panas seperti saat Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya," jelasnya.
Dia memahami, salat di Masjidil Haram pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT sampai 100 ribu kali. Namun dia mengingatkan, hotel yang saat ini ditempati jemaah haji asal Jabar berada di tanah haram.
"Salat di Masjidil Haram itu 100 ribu kali lipat pahalanya, tapi tidak dikhususkan di Masjidil Haram saja, tapi di tanah haram secara umum," pungkasnya.