Berita

Narapidana terorisme (Napiter) menyatakan ikrar setia NKRI/Net

Politik

Muncul Tren Napiter Menulari Narapidana Narkoba di Lapas

RABU, 29 MEI 2024 | 04:11 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Program pembinaan narapidana terorisme (Napiter) di Lembaga pemasyarakatan alis lapas, salah satunya dengan wawasan kebangsaan memperoleh dukungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Napiter itu hanya salah pemahaman atau salah ideologi, dan terorisme bukan agama," kata Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan, Dirjenpas, Kemenkumham Erwedi Supriyatno dalam diskusi publik Indopos.co.id/ Indoposco.id bertajuk "Mencintai NKRI Dari Balik Jeruji" di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/5).

Ia menyebut, program pembinaan wawasan kebangsaan melibatkan pihak-pihak terkait penanganan terorisme. Di antaranya BPIP dan BNPT.

Salah satunya melalui program klinik Pancasila, perpustakaan Pancasila dalam lapas dan lainnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, revitalisasi permasyarakatan wujud nyata penanganan para napiter di Indonesia. Sebab, sebelumnya penanganan napiter kerap menimbulkan gejolak.

"Dulu kami kewalahan penanganan napiter terkait penempatan. Bahkan terjadi pemberontakan napiter dalam lapas," kata Erwedi.

"Apalagi ada tren napiter menular ke narapidana lain, seperti narapidana narkoba. Meskipun dulu satu blok, mereka bisa mempengaruhi dan ini berdampak besar," imbuhnya.

Ia menyebut, data terakhir sedikitnya 223 napiter menyatakan ikrar setia NKRI di 2023 dan 169 napiter menyatakan ikrar setia NKRI pada 2024.

"Tren terbaru napiter perempuan sangat tinggi. Dan ini jadi perhatian kita," kata Erwedi.

"Kami terus melakukan pembinaan, salah satunya melalui program safari dakwah dengan mendatangi napiter yang telah menyatakan ikrar setia NKRI," imbuhnya.





Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya