Berita

Ahli Madya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Azfrianty, saat diskusi bersama Klik Positif/Ist

Kesehatan

Awas, Bromat Berlebih pada Air Mineral Bahayakan Kesehatan

MINGGU, 26 MEI 2024 | 23:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Temuan adanya air minum dalam kemasan (AMDK) mengandung senyawa bromat melebihi ambang batas dinilai merugikan konsumen dan membahayakan kesehatan.

Pernyataan itu disampaikan Ahli Madya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Azfrianty, dalam diskusi bersama Klik Positif, dikutip Minggu (26/5).

“Sesuai regulasi, AMDK yang terbukti memiliki kandungan senyawa bromat di atas ambang batas bisa ditarik dari peredaran,” kata Azfrianty. Berdasar standar SNI, kandungan bromat pada AMDK tidak boleh melebihi 10 ppb.

AMDK dengan kandungan bromat melebihi 10 ppb jelas mengkhawatirkan, dan ditengarai ada pada sejumlah merek AMDK yang cempat diumumkan di sosial media, beberapa waktu lalu. Yang mengejutkan, ada satu merek dengan kandungan bromat mencapai 58 ppb.

Tak berbeda jauh, hasil uji laboratorium yang dikutip dari laman CekFakta Klik Positif, menunjukkan, 3 dari 11 merek AMDK juga mengandung bromat melebihi ambang batas, yaitu 19 ppb, 29 ppb dan 48 ppb.

Guru Besar Lingkungan Universitas Negeri Padang, Prof Dr Indang Dewata, menjelaskan, bromat pada AMDK muncul akibat proses ozonisasi dari air yang mengandung bromida. “Jika sumber air mengandung bromida, bisa dipastikan air kemasannya mengandung bromat,” katanya.

Meski begitu, besar kecilnya kandungan bromat dalam AMDK ditentukan sejumlah faktor, diantaranya ph air, konsentrasi ion bromida dalam air, kadar ozon dan lamanya proses ozonisasi atau filterisasi air mengandung bromida.

Karena itu, pengujian terhadap produk AMDK penting dilakukan secara berkala, mengingat regulasi juga telah menetapkan adanya ambang batas kandungan bromat dalam AMDK.

Sementara Plt Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Zulnadi, menyayangkan pertumbuhan industri AMDK tidak diikuti ketersediaan laboratorium yang mumpuni untuk uji kandungan bromat.

"Di Sumbar misalnya, air minum dalam kemasan produksi lokal jumlahnya puluhan, dengan berbagai merek. Sementara kadar bromat-nya kemungkinan besar belum diuji di laboratorium. Sumbar tidak punya Laboratorium untuk menguji kadar Bromat," katanya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya