Berita

Kritikus Faizal Assegaf/RMOL

Politik

Faizal Assegaf: Sulit Bagi Megawati Tutupi Jejak Hitam Bersama Jokowi

MINGGU, 26 MEI 2024 | 14:44 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang enggan memecat Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader menjadi kritik banyak kalangan.

Di lain sisi, Megawati kerap berpidato berapi-api menggunjing rezim Jokowi, termasuk di dalam Rakernas V PDIP yang kini masih berlangsung. Namun baik Jokowi maupun para kader PDIP yang duduk di kabinet saat ini, seakan tak ada sikap tegas dari Megawati.

Terkait itu, kritikus sekaligus pendiri Partai Negoro Faizal Assegaf menilai Megawati tengah memainkan lakon kebohongan.

“Selain Jokowi, watak dan lakon Megawati tidak lepas dari bakat kebohongan. Bagi mereka, politik adalah sarana tipu-menipu dan kelicikan tanpa kesudahan,” kata Faizal dalam akun media X pribadinya yang dikutip redaksi, Minggu (26/5).

Lanjut dia, fakta dari tabiat bobrok itu, Megawati terpaksa ogah gunakan topeng oposan.

“Tapi modusnya menyamarkan kemasan — berganti kulit. Mega sadar, semakin sulit gombali rakyat dengan berkedok oposisi, perlu jurus tipuan baru,” ungkapnya.

Masih kata aktivis 98 tersebut, Megawati kembali tampil menjual air mata buaya demi teater politik noraknya. Sembari menggebrak meja dan bersuara keras, Mega berbalik menyerang Jokowi. Tentang problem utang luar negeri dan sebagainya.

“Namun lagi-lagi, rakyat spontan merespon: Ah, Megawati cuma omong kosong dan pembohong saja! Bagi rakyat, Jokowi dan Megawati dua elemen kejahatan yang saling melengkapi dalam kerusakan bernegara,” ungkapnya lagi.

Tegasnya, Megawati dan Jokowi saling berbagi kenikmatan jatah kekuasaan. Rakus-rakusan di pusaran kue pembangunan dan meninggalkan jejak kolusi, korupsi dan nepotisme. Ihwal dari aneka persekutuan politik jahat.

“Bagaimana bisa membedakan Megawati dan Jokowi? Hanya soal jenis kelamin saja. Kemesraan kedua aktor hampir satu dekade berpesta pora di atas penderitaan hidup rakyat. Banyak kebijakan culas telah mereka perbuat,” jelas Faizal.

“Kini, jelang Jokowi lengser dari kursi empuk kekuasaan, Mega dan PDIP mulai putar otak. Berupaya cuci-tangan dan seolah hendak tampil sebagai pembela rakyat. Sikap politik omong kosong tersebut jelas sangat munafik,” tambah dia.

Menurutnya, Megawati dan PDIP serta mitra partai yang berada dalam lingkaran kekuasaan Jokowi adalah satu kesatuan. Perbedaan di antara mereka hanya soal level kepentingan saja.

“Ibarat kotoran, tetap dalam satu bakul sampah. Jangan pernah menipu rakyat dengan jurus memodifikasi topeng baru. Seindah apapun, tetap topeng,” tegas Faizal.

“Esensinya demi menyembunyikan wajah kejahatan. Sulit bagi Megawati untuk menutupi jejak hitam bersama Jokowi. Jokowi adalah tusuk konde Megawati,” tandasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya