Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Dukung Pengurangan Sampah Plastik di Laut Indonesia, ADB Setuju Gelontarkan Pinjaman Rp8 T

SABTU, 25 MEI 2024 | 14:40 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Pembangunan Asia (ADB) menggelontarkan pinjaman sebesar 500 juta dolar AS (Rp8 triliun), yang digunakan untuk memperkuat program Indonesia dalam mengurangi sampah plastik di laut.

Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengaku bahwa pihaknya senang dapat berpartisipasi mengurangi sampah laut di Tanah Air di bawah program Poros Pembiayaan Biru Asia Tenggara (Blue Southeast Asia Finance Hub).

"ADB senang dapat bermitra dengan Indonesia untuk mengurangi sampah laut dan sekaligus mempromosikan pengembangan ekonomi biru,” kata Jiro, pada Jumat (25/5).

Menurut Jiro, wilayah pesisir Indonesia yang dihuni oleh 70 persen populasi masyarakat merupakan wilayah yang sangat penting untuk pariwisata kelautan dan perikanan, yang seharusnya dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian.

Namun, sampah plastik yang tidak terkendali disebut menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem kelautan dan menimbulkan kerusakan hingga 450 juta dolar AS (Rp7,2 triliun) setiap tahunnya. Sehingga dapat mengancam pendapatan pariwisata yang nilainya ditaksir mencapai 3 miliar dolar AS(Rp48 triliun).
 
"Sampah plastik di jalan air meningkatkan risiko banjir dan merusak industri perikanan serta mata pencaharian masyarakat. Polusi plastik mengancam kesehatan manusia melalui kontaminasi rantai pangan, terutama bagi rumah tangga berpenghasilan rendah," lanjut Jiro.

Untuk itu, ADB memutuskan mendukung Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi aliran sampah plastik ke lautan hingga 70 persen pada 2025 mendatang.
 
"ADB tetap tegas mendukung Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut Indonesia, dengan menargetkan pengelolaan secara holistik berbagai faktor yang berkontribusi pada pembuangan plastik ke laut," ujarnya.

Adapun program ini nantinya akan menargetkan tiga bidang utama, yakni menangani pengelolaan limbah di hilir, melaksanakan intervensi di hulu untuk mengurangi produksi limbah plastik, dan mendukung elemen penting yang diperlukan bagi keberhasilan reformasi secara keseluruhan.

ADB sendiri telah berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem.

Populer

Politikus Demokrat Usul Legalisasi Judol Buat Tambah Uang Negara

Senin, 17 Juni 2024 | 18:58

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Preview Belgia Vs Slovakia: Hati-hati Pancingan Emosi

Senin, 17 Juni 2024 | 16:59

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Ingatkan Gen Z Tak Jadikan Lansia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 20 Juni 2024 | 06:00

Bey Perintahkan Pemkot Bandung Pulihkan Sungai Citarum

Kamis, 20 Juni 2024 | 03:00

Wali Kota Semarang Gratiskan Biaya di 41 SMP Swasta

Minggu, 23 Juni 2024 | 00:46

UPDATE

Kalkulasi Politik PKS Dipertanyakan Usai Usung Anies-Sohibul Iman

Rabu, 26 Juni 2024 | 12:04

Kim Jong Un Butuh AS untuk Pertahankan Kekuasaan

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:44

Daging Kurban Asal Indonesia Dibagikan ke Pengungsi Palestina

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:37

Situs Web Setkab dan KPK Down!

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:34

Sandi Uno Telusuri Bakar Sound System di Pasar Kemis

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:28

11 Parpol Tolak Penghitungan Ulang Surat Suara di Lahat

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:25

Demo di KPK, PP Himmah Minta Mensos Risma Cs Diperiksa

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:15

Pilkada Jakarta, Makin Jelas atau Tambah Ruwet

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:12

NTT Diguncang Gempa M 3,8

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:08

Jokowi Diduga Hidupkan Kembali Kartu Politik Anies

Rabu, 26 Juni 2024 | 11:05

Selengkapnya