Berita

Pengolahan susu/Net

Bisnis

Industri Pengolahan Susu Makin Berkibar, Investasi Mencapai Rp23,4 Triliun

SABTU, 25 MEI 2024 | 08:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Industri pengolahan susu terus menunjukkan peningkatan positif. Kementerian Perindustrian mengatakan industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Sampai tahun 2023 realisasi investasi sektor ini sebesar Rp23,4 triliun dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 37 ribu orang.

“Saat ini kondisi perkembangan sektor ini cukup baik, sudah ada 88 pabrik industri pengolahan susu dan turunannya, dengan total kapasitas produksi mencapai 4,64 juta ton per tahun,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, dalam keterangannya di Bali, yang dikutip Sabtu (25/5).


Pada 2022, meskipun masih terjadi pandemi Covid-19, industri pengolahan susu mampu berkembang yang ditandai dengan munculnya beberapa investasi baru seperti PT Frisian Flag Indonesia di Kabupaten Bekasi, PT Nestle Indonesia di Kab. Batang, PT Kian Mulia di Kab. Bekasi, dan rencana investasi Baladna (perusahaan asal Qatar) di Kab. Indramayu.

Industri pengolahan susu juga turut memberikan andil besar terhadap pertumbuhan industri agro.

“Pada tahun 2023, industri agro mampu tumbuh 4,15 persen, yang menjadi penopang utamanya adalah industri makanan dan minuman dengan pertumbuhannya mencapai 4,47 persen. Sementara itu, industri pengolahan susu termasuk di dalam industri makanan dan minuman,” Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, dalam keterangannya di Bali, yang dikutip Sabtu (25/5).

Sementara pada triwulan I tahun 2024, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 5,87 persen, meningkat dibandingkan periode triwulan I 2023.

“Sedangkan untuk kontribusi industri agro terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 51,54 persen, dan terhadap PDB Nasional sebesar 9 persen,” jelas Putu.

Ia juga menjelaskan, saat ini permintaan susu lebih banyak menyasar kepada susu cair.

“Terjadi perubahan demand di pasar, dari susu bubuk dan kental manis, menjadi susu cair (UHT dan pasteurisasi) dalam beberapa tahun terakhir,” kata Putu.

Ia menerangkan, permintaan susu cair dan krim sekitar 49 persen, sisanya adalah susu kental manis  sebanyak 17 persen dan susu bubuk sekitar 17,5 persen.

Seiring hal ini, industri pengolahan susu sudah mampu ekspor dengan beragam produk seperti susu formula, makanan bayi, es krim, keju, yogurt, susu bubuk, susu kental manis, serta susu cair dan krim.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya