Berita

Satelit Copernicus Uni Eropa/Net

Dunia

Uni Eropa Aktifkan Satelit Copernicus untuk Cari Presiden Iran

SENIN, 20 MEI 2024 | 07:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Atas permintaan Iran, Uni Eropa setuju membantu pencarian Presiden Ebrahim Raisi dengan mengaktifkan satelit Copernicus pada Minggu (19/5).

Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenar?i? mengatakan bahwa aktivasi Copernicus dilakukan untuk mencari keberadaan jatuhnya helikopter yang ditumpangi Raisi.

"Layanan pemetaan Copernicus diaktifkan sebagai respons cepat sehubungan dengan kecelakaan helikopter," ungkap Lenar?i? di X, seperti dimuat TVP World.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel meyakinkan bahwa, bersama dengan negara-negara anggota Uni Eropa, dia memantau dengan cermat laporan mengenai kecelakaan helikopter tersebut.

Copernicus merupakan program observasi bumi Uni Eropa yang dilaksanakan oleh Komisi Eropa bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa.

Upaya pencarian terus dilakukan di dekat kota Jolfa di timur laut Iran setelah jatuhnya helikopter yang melibatkan presiden negara tersebut.

Media Iran memberitakan, insiden itu terjadi saat Presiden Ebrahim Raisi kembali dari upacara peresmian bendungan di Sungai Arax di perbatasan Iran-Azerbaijan, yang dihadiri oleh Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Konvoi kepresidenan tersebut mencakup tiga helikopter, dua di antaranya kembali dengan selamat.

Raisi diyakini didampingi dalam helikopter yang sama oleh Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian dan Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem, perwakilan Pemimpin Tertinggi di provinsi tersebut.

Menurut kantor berita semi-resmi Tasnim, mereka yang berada di dalam helikopter bersama presiden berhasil sempat panggilan darurat.

Sejalan dengan konstitusi Iran, jika presiden meninggal, Wakil Presiden Pertama, yang saat ini adalah Muhammad Mokhber, akan mengambil alih jabatan presiden dengan persetujuan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, dan setelah 50 hari, pemilihan presiden akan diadakan.

Iran memiliki rekam jejak buruk dalam kecelakaan penerbangan, sebagian disebabkan oleh sanksi yang diberlakukan setelah Revolusi Islam pada tahun 1979, membuat negara itu kesulitan memperoleh peralatan penting yang diperlukan untuk memelihara armada udaranya.

Sejak 1979, hampir 2.000 warga Iran tewas dalam kecelakaan penerbangan, dengan 1.755 kematian melibatkan maskapai penerbangan Iran selama 44 tahun terakhir.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

TPPO Masih Marak, BP2MI Gagal Jalankan Tugas

Senin, 16 September 2024 | 23:50

Megawati Ulas Perjalanan Hubungan RI-Rusia Sejak Era Bung Karno

Senin, 16 September 2024 | 23:26

Prabowo Tantang RK-Suswono Menangkan Pilgub Jakarta

Senin, 16 September 2024 | 23:03

Ingatkan Pidato Bung Karno di PBB Tahun 1960, Megawati: Hukum Internasional Jangan Jadi Alat Hegemoni

Senin, 16 September 2024 | 22:59

Bang Doel: Ngapain jadi Gubernur DKI Kalau Gak Perhatiin Persija!

Senin, 16 September 2024 | 22:48

Polisi Kejar Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Keliling di Sumbar

Senin, 16 September 2024 | 22:28

Pelari Sumut Nella Agustin Pecahkan Dua Rekor Lari Gawang 400 Meter

Senin, 16 September 2024 | 22:22

Pendirian Kampus St Peterburg University di Indonesia Semakin Terbuka

Senin, 16 September 2024 | 22:04

CSPS SKSG UI Siapkan Gagasan Besar untuk Prabowo yang bukan 'Omon-omon'

Senin, 16 September 2024 | 21:42

Sukses Rakerwil Jakarta, BEM KSI Serukan Pilkada Damai

Senin, 16 September 2024 | 21:36

Selengkapnya