Berita

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Bahadori Jahromi/Net

Dunia

Iran Kecam Upaya AS Halangi ICC Tangkap Netanyahu

MINGGU, 19 MEI 2024 | 15:44 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Upaya Amerika Serikat untuk menggagalkan rencana penangkapan pejabat Israel oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), ditentang keras oleh Iran.

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Bahadori Jahromi menilai tindakan itu tidak bisa diterima karena akan menghambat kemajuan dan efektivitas hukum internasional.

"Ini mengungkapkan sikap sebenarnya dari beberapa negara Barat mengenai hak asasi manusia. Tindakan (AS) tersebut menunjukkan tidak efektifnya hukum internasional dalam mencegah kekejaman," tegas Jahromi, seperti dikutip dari Al-Mayadeen pada Minggu (19/5).


Kecaman Iran muncul setelah tersiar kabar bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Republik sedang menyusun rancangan undang-undang yang bertujuan untuk menjatuhkan sanksi terhadap pejabat ICC.

Menurut surat kabar Axios, upaya itu dilakukan AS untuk mencegah kemungkinan dikeluarkannya surat penangkapan terhadap pejabat Israel.

Dilaporkan, nama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Keamanan Yoav Gallant, dan Panglima Angkatan Darat Israel Herzi Halevi telah dilingkari sebagai tersangka kejahatan perang yang akan dituntut oleh ICC dan mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Kepala Jaksa ICC, Karim Khan mengaku telah menerima peringatan keras dari 12 senator Partai Republik. Dia diancam dengan sanksi berat jika berani mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap pejabat Israel.

Bahkan peringatan itu menyamakan surat penangkapan ICC sama saja dengan menyerang AS.

"Targetkan Israel dan kami (AS) akan menargetkan Anda,” ancam para senator, merujuk pada sanksi yang akan diberikan pada karyawan Khan dan rekan-rekannya, seperti dimuat situs berita Zeteo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya