Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto/Net

Politik

Menko Airlangga Geram IEU CEPA Digantung Uni Eropa hingga 7 Tahun

SABTU, 18 MEI 2024 | 16:31 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sikap Uni Eropa yang tak kunjung menyelesaikan perjanjian kerja sama ekonomi perdagangan dan investasi Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA), membuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto geram.

Ekspresi kekecewaan Airlangga terhadap Uni Eropa ditunjukkan saat diwawancarai pasca pertemuan bilateral di Berlin Jerman, pada 6 Mei 2024.

Mulanya, Airlangga ditanya oleh seorang perempuan mengenai posisi Indonesia dalam membangun kerjasama dengan negara-negara tetangga.

"Jadi apakah anda tertekan untuk memilih antara Eropa, AS, dan Tiongkok? Atau bisakah ada strategi pemerataan jarak untuk Indonesia pada tahun-tahun mendatang?" ujar sosok perempuan yang dikutip melalui postingan akun Instagram Golkar Indonesia, pada Sabtu (18/5).

Ketua Umum Partai Golkar itu menyampaikan keluh kesahnya melakukan perundingan dengan Uni Eropa, untuk mengkonkretkan kerja sama perdagangan dan investasi.

"Menurut saya, untuk Indonesia itu sangat sederhana. Kami tidak ingin menunggu terlalu lama. Di Eropa kita sudah terlalu lama. Kami menegosiasikan CEPA Indonesia-Uni Eropa. Kami bersedia dan bersemangat. Tapi itu membutuhkan waktu tujuh tahun, (dan) belum selesai. Dan (telah melalui) 18 putaran negosiasi," jawabnya tegas.

Tak sampai di situ, mantan Menteri Perdagangan itu juga memastikan Indonesia telah bersepakat dengan Amerika Serikat untuk bekerjasama perdagangan dan investasi. Dari fakta itu, Airlangga lantas menyindir kembali Uni Eropa yang tak kunjung menyepakati kerja sama Indonesia-Uni Eropa.

"Kami tahu cara bernegosiasi, kami memahami praktik terbaik, kami bahkan menandatangani kerangka ekonomi indo-pasifik dengan AS pada 6 Juni. Tapi kapan saya bisa menandatangani IEU CEPA? Saya kira hanya Tuhan yang tahu," katanya menyindir sembari tertawa.

Di video yang sama, terdapat suara seorang laki-laki yang juga bertanya kepada Airlangga mengenai sikap Indonesia terhadap Eropa di masa sekarang ini.

"Indonesia tidak membutuhkan Eropa lagi?" tanya seorang lelaki tegas.

Airlangga pun tidak gentar dengan pertanyaan yang terdengar menggertak tersebut. Karena, dia menegaskan permintaan Indonesia kepada Uni Eropa dalam hal kerja sama perdagangan dan investasi yang adil.

"Kami hanya bilang, Eropa tidak memperlakukan Indonesia sama seperti mereka memperlakukan Vietnam dan Thailand. Kami hanya ingin mendapat perlakuan yang setara," urainya menjawab.

"Menurut anda mengapa demikian? Karena posisinya yang kuat di daerah tertentu?" Airlangga kembali dicecar dengan satu pertanyaan dari seorang perempuan.

"Saya pikir karena saya tidak tahu. Anda harus memberitahu kami untuk melihat apa yang terjadi," jawab singkat Airlangga.

Sebelum berakhir, Airlangga menyampaikan pernyataan Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang intinya sama-sama menolak negosiasi yang lambat dalam perundingan kerja sama.

"Presiden Joko Widodo pernah mengatakan pada pertemuan dengan Uni Eropa di Brussels dua tahun lalu, bahwa hal-hal tersebut tidak dapat diterima. Dan bahkan saat Kanselir Scholz membuka Hannover Messe dua minggu lalu," ungkapnya.

"Dia juga menyebutkan bahwa mari kita Eropa yang memutuskan dalam berurusan dengan negara-negara ASEAN. Dan jangka waktu yang panjang itu, menurut Kanselir tidak dapat diterima," demikian Airlangga menutup.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya