Berita

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim/Net

Politik

Kasus Guru Terjerat Pinjol Puncak Kegagalan Nadiem Jadi Mendikbud

JUMAT, 17 MEI 2024 | 18:56 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Fenomena banyak guru yang terjerat pinjaman online (pinjol), dianggap menjadi puncak kegagalan dari kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang Efriza menilai, guru-guru yang terjerat pinjol menggambarkan masalah kesejahteraan guru belum dapat diatasi Nadiem.

"Kasus pinjol guru adalah kumulatif kegagalan Nadiem yang ini pengaruhnya kepada kesejahteraan," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/5).

Dia mengungkapkan, terdapat kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) era Nadiem yang menyusahkan guru.

"Ada kasus lainnya, yang kebijakannya malah tidak tepat sasaran, tidak paham karakter manusia Indonesia banyak terjadi di era Nadiem," sambungnya menegaskan.

Sebagai contoh, pengamat politik Citra Institute itu mendapati ketidaktepatan penerapan beberapa program yang harus dijalankan guru-guru.

"Contoh kecil saja, keluhan guru TK yang disampaikan langsung soal Kurikulum Merdeka itu enggak cocok untuk TK, sebab anak TK itu belajar sambil bermain, bukanya belajar membedah buku dan bercerita aja. Yang ada malah anak TK sudah bosan sekolah sejak kecil," urai Efriza.

"Belum lagi, kewajiban guru melakukan seminar terus melalui online, sedangkan fasilitas internet modal sendiri, kasus internet juga mengena ke level perguruan tinggi," sambungnya.

Oleh karena itu, Efriza memandang kebijakan Nadiem malah menyusahkan dan tidak berorientasi terobosan solutif dan bermanfaat bagi guru-guru.

"Artinya Nadiem bukan saja gagal di kesejahteraan, tetapi juga gagal dalam upaya penyusunan materi maupun strategi yang pas untuk menghadirkan pendidikan Indonesia yang lebih baik, bukan yang malah karut-marut seperti sekarang," tandasnya.

Populer

KPK Sita Mobil Mercy Rp2,3 Miliar dari Seorang Guru Spiritual

Selasa, 21 Januari 2025 | 21:11

SP: Periksa Semua Pendukung Pemagaran Laut Termasuk Pejabat ATR Tangerang dan Banten

Minggu, 19 Januari 2025 | 22:46

IKN Mangkraknya Lebih Spektakuler Dibanding Hambalang

Kamis, 16 Januari 2025 | 03:42

KPK Didesak Proses Laporan Dugaan Keterlibatan Jampidsus Terkait Lelang Aset Rampasan

Senin, 20 Januari 2025 | 18:31

KPK Panggil Almarhum Viryan sebagai Saksi Kasus Harun Masiku

Senin, 20 Januari 2025 | 14:08

Hanya Manusia Kerdil Tolak Pembangunan PIK 2

Senin, 20 Januari 2025 | 16:02

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

UPDATE

Kunjungan ke India, Prabowo Tabur Bunga di Makam Mahatma Gandhi

Sabtu, 25 Januari 2025 | 17:30

Muzani: Kekuasaan Prabowo Subianto Sepenuhnya untuk Rakyat

Sabtu, 25 Januari 2025 | 17:03

Meningkatkan Derajat Kesehatan Anak Bermula dari Keluarga

Sabtu, 25 Januari 2025 | 16:50

Pilkada Dioper ke DPRD jadi Catatan Negatif 100 Hari Presiden Prabowo

Sabtu, 25 Januari 2025 | 16:18

Menko Zulhas Salurkan Ribuan Bantuan Pangan ke Korban Bencana Pekalongan

Sabtu, 25 Januari 2025 | 16:13

KBRI Kairo Saksikan Realisasi Ekspor Puluhan Ton Biji Kopi Robusta Indonesia

Sabtu, 25 Januari 2025 | 16:04

Seperti Tol Trans Jawa, Eddy Soeparno Optimis IKN Hadirkan Manfaat di Masa Depan

Sabtu, 25 Januari 2025 | 15:53

Gaduh Pagar Laut, Pengamat: Kita Luput Mengawasi Jokowi

Sabtu, 25 Januari 2025 | 15:38

Tiga Kodim Surabaya Resmi Dilebur Jadi Satu

Sabtu, 25 Januari 2025 | 14:36

BRI Salurkan Bantuan Cegah Stunting

Sabtu, 25 Januari 2025 | 14:27

Selengkapnya