Berita

Salah satu Gajah Sumatera yang ada di kawasan Air Sugihan OKI/RMOLSumsel

Nusantara

Ketika Gajah Sumatera Makin Terusir dari Habitatnya

MINGGU, 12 MEI 2024 | 04:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Konflik antara gajah dengan manusia di wilayah Sumatera Selatan dipicu oleh aksi perambahan yang tak terkendali. Akibat wilayah jelajah yang luas terganggu oleh perambahan tersebut, maka gajah-gajah pun masuk pemukiman dan merusak tanaman.

Hal ini terungkap dalam kajian yang dilakukan Tim Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (Puskass) di daerah Air Sugihan, Kabupaten OKI, antara 8-10 Mei 2024.

Tim Puskass, yang terdiri dari Sejarawan Dedi Irwanto dan Kemas Panji; Budayawan Vebri Al-Lintani; Aktivis Lingkungan Ali Goik; dan pemerhati budaya Mang Dayat, menemukan konflik antara manusia dan gajah di Air Sugihan disebabkan oleh perambahan habitat gajah oleh manusia.

"Masyarakat dulu bisa mengusir gajah hanya dengan kata-kata. Namun, sekarang, mereka harus menggunakan berbagai cara dan strategi yang berbeda," ujar Ali Goik, dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Sabtu (11/5).

Menurut Vebri Al-Lintani, gajah dan manusia di Sumatera Selatan sebenarnya hidup harmonis di masa lampau.

"Gajah adalah hewan cerdas yang merasa terganggu jika diusik. Buktinya, dalam tradisi lisan Sumatera Selatan, ada tokoh Si Dasir yang mati karena mengusik gajah," terangnya.

Kajian Puskass sendiri bertujuan untuk mencari akar konflik gajah dan manusia di Air Sugihan, serta menggali kearifan lokal tentang gajah. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk penanganan gajah di wilayah tersebut.

"Kita akan mendokumentasikan dan menarasikan tentang kehidupan gajah, baik di masa lampau maupun di masa kini. Termasuk penanganan gajah dari waktu ke waktu, khususnya gajah Palembang," kata Dedi Irwanto.

Sementara itu, Kemas A Panji menambahkan, kajian ini juga bertujuan untuk mengembalikan citra Sumatera Selatan sebagai rumah gajah Sumatera.

"Selama ini, Lampung dikenal sebagai daerah gajah, padahal gajah dari Lampung sebagian besar berasal dari Sumatera Selatan, terutama Air Sugihan," terangnya.

Kajian Puskass diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gajah Palembang dan mendorong terciptanya kembali harmonisasi antara manusia dan gajah di Sumatera Selatan.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Irwasum Polri Pimpin Panen Jagung Serentak di Madiun

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:40

Alex Indra Minta Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Pangan di Ramadan dan Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:37

Pemerintah dan Pertamina Jamin Stok Elpiji Aman Jelang Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:34

Cak Imin Ceramahi Mendes Yandri: Hati-Hati jadi Pejabat

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:24

Kelompok Ini Berhak Dapat Layanan Transportasi Gratis di Jakarta

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:23

Satgas Damai Cartenz Buru Enam Napi Lapas Wamena yang Kabur

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:08

Cagub Papua Mathius Fakhiri: Keadilan Akhirnya Datang Juga

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:07

PKS Siapkan Berbagai Program Sosial Selama Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:47

KWI Anugerahi Penghargaan Tujuh Organisasi Lintas Iman

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

DPR Ditagih Selesaikan RUU Pemilu

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

Selengkapnya