Berita

Presiden terpilih Prabowo Subianto/RMOL

Politik

Presidential Club Penting Bagi Prabowo Hadapi Politik Global

RABU, 08 MEI 2024 | 20:48 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Wacana presidential club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan langkah terobosan dari proses rekonsiliasi kerakyatan dan kebangsaan.

Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos menyebut wacana presidential club yang digagas Prabowo memiliki niat luhur sebagai seorang negarawan dan patriot.

Menurutnya, Prabowo merupakan seorang pemimpin yang memiliki jiwa visioner. Dia pun sangat meyakini Prabowo memahami soal negara bisa maju jika para elite dan tokohnya hidup rukun dan bersatu.

"Jika itu terwujud, maka Prabowo adalah presiden satu-satunya yang bisa menyatukan empat presiden sekaligus untuk duduk semeja mengedepankan kepentingan bangsa dan negara," ujar Subrian dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (8/5/2024).

Dikatakan Subrian, ide pembentukan presidential club memiliki tujuan sebagai ajang silaturahmi dan diskusi bersama para mantan presiden Indonesia dalam membahas strategi kebangsaan.

Dengan gagasan Prabowo soal presidential club nantinya para mantan presiden bisa saling berkomunikasi dan berbagi pengalaman serta pemikiran masing-masing dalam menangani berbagai persoalan di Tanah Air.

Jika terwujud, lanjut Subrian, Prabowo bakal menjadi teladan bagi rakyat tentang pentingnya persatuan. Prabowo, kata dia, memberi contoh untuk saling gotong-royong bersama rakyat menyongsong era baru visi Indonesia maju 2045.

"Tantangan Prabowo sebagai presiden ke-8 RI semakin sulit dan kompleks, apalagi menghadapi, mapping politik global yang penuh dengan ketidakpastian, sebabnya sangat penting mendudukkan para mantan presiden," ungkap dia.

Di beberapa negara, konsep tersebut sudah diterapkan. Namun, presidential club yang dicetuskan Ketum Gerindra ini diprediksi sebagai upaya Prabowo mempertemukan Megawati, SBY, dan Jokowi.

Lebih jauh, Subrian berharap, dengan dukungan para tokoh bangsa, termasuk para mantan presiden akan memberikan energi tambahan bagi Prabowo mewujudkan agenda pembangunan di masa pemerintahannya. Terutama soal kebijakan Indonesia dalam menghadapi geopolitik internasional.

"Kebijakan Indonesia tidak ke Barat dan tidak ke Timur, tetapi jelas dalam komitmen menghapuskan penjajahan di atas dunia, dan mewujudkan perdamaian dunia," tandasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya