Berita

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin di acara Hari Kebebasan Pers Sedunia dan Peringatan 38 tahun bencana PLTN Chernobyl di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024/RMOL

Dunia

Peringati Bencana Nuklir Chernobyl, Dubes Ukraina: Tidak Boleh Terulang

SENIN, 06 MEI 2024 | 20:04 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam rangka memperingati bencana nuklir Chernobyl 1986, Kedutaan Besar Ukraina bekerjasama dengan Ikatan Wartawan Online (IWO) menggelar Hari Kebebasan Pers Sedunia dan 38 tahun tragedi Chernobyl di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Senin (6/5).

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin menyambut kedatangan puluhan pegiat media dan mahasiswa yang hadir di acara tersebut.

Dalam pidatonya, Hamianin menjelaskan bahwa bencana nuklir seperti Chernobyl merupakan kisah pilu yang tidak hanya dialami Ukraina, tetapi juga negara korban nuklir lainnya.


Kendati demikian, menurut Hamianin, tragedi ledakan Chernobyl dapat menjadi pengingat dan pelajaran bahwa peristiwa mengerikan semacam itu semestinya tidak terulang kembali.

"Jadi bagi kami, itu adalah pengingat, apa yang tidak boleh terulang. Apa yang bisa menjadi pengingat akan apa yang mungkin terjadi jika masyarakat tidak peduli," tegasnya.

Sekali lagi, Hamianin menekankan bahwa meski memilukan, mengingat peristiwa bersejarah penting dilakukan guna mengantisipasi kesalahan di masa mendatang.
 
"Jangan lupakan apa yang dilakukan orang-orang di masa lalu. Dan jangan lupa untuk memikirkan masa depan dari sudut pandang masa lalu ini," tambahnya.

Bencana Chernobyl adalah kecelakaan reaktor nuklir terburuk dan terparah dalam sejarah.

Pada tanggal 26 April 1986 sekitar pukul 01.23 waktu setempat, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak.

Akibatnya, isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa.

Bencana nuklir ini dianggap sebagai kecelakaan nuklir terburuk sepanjang sejarah, dan merupakan satu dari dua kecelakaan yang digolongkan dalam level 7 pada Skala Kejadian Nuklir Internasional (kecelakaan yang lainnya adalah Bencana nuklir Fukushima Daiichi).

Jumlah pekerja yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang, dan menghabiskan dana sebesar 18 miliar rubel dan mempengaruhi ekonomi Uni Soviet.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya