Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mewakili Indonesia untuk berbicara dalam Pertemuan Tingkat Menteri Anggota OECD di Paris, Prancis/Ist

Politik

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

SABTU, 04 MEI 2024 | 12:11 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sejumlah isu penting disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat mewakili Indonesia berbicara dalam Pertemuan Tingkat Menteri Anggota OECD di Paris, Prancis.

Setidaknya ada tiga isu penting dalam pidato Airlangga di depan seluruh menteri negara anggota OECD. Pertama, terkait sustainable agenda atau pembangunan berkelanjutan.

"Kita bicara terkait dengan pembangunan berkelanjutan, dan juga terkait dengan program-program Indonesia mengenai lingkungan, transisi energi, dan capaian pembangunan ekonomi yang ramah terhadap lingkungan," tutur Airlangga dalam keterangan resmi, Sabtu (4/5).

Isu kedua yang dikemukakan Indonesia di hadapan para anggota OECD yakni, pandangan terkait Artificial Inteligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dalam pandangannya, Indonesia menegaskan perlunya AI yang bertanggung jawab dan mendukung Hiroshima Initiatif yang dilakukan Pemerintah Jepang.  

"Kita melihat OECD akan segera membuat regulasi terkait AI, dan juga mitigasi terhadap dampaknya, baik terhadap publik, pemerintah, maupun stakeholders," lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini.

Adapun isu ketiga yakni terkait freeflow data dengan trust. Terkait isu ini, OECD meminta Indonesia menyampaikan tanggapan pertama soal apa yang sudah dilakukan Indonesia dan ASEAN.

Pada momen ini, Airlangga mengatakan OECD harus belajar dari Indonesia dan Jepang terkait dengan isu ini.

"ASEAN sudah maju selangkah lebih depan, dengan digital framework agreement yang sudah di-launch oleh Indonesia. Dan di dalam itu termasuk interoperability daripada data, kemudian, cross borders data dengan trustworthy, dan yang ketiga bahkan kita sudah move beyond dengan data tersebut," pungkasnya.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya