Berita

Puing-puingh Hwasong-11 yang ditemukan dalam serangan ke kota Kharkiv, Ukraina, tanggal 2 Januari 2024./Reuters

Dahlan Iskan

PBB Temukan Bukti Rudal Hwasong-11 Buatan Korea Utara Hantam Ukraina

KAMIS, 02 MEI 2024 | 10:07 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Setelah dilakukan penelitian yang mendalam, akhirnya disimpulkan bahwa Korea Utara terlibat dalam serangan yang dilancarkan Rusia ke kota Kharkiv di Ukraina pada tanggal 2 Januari lalu.

Pemantau sanksi PBB yang meneliti puing-puing dari rudal yang mendarat di Kharkiv menemukan pecahan rudal balistik seri Hwasong-11 yang dibuat Korea Utara. Pemantau sanksi PBB menyampaikan dokumen setebal 32 halaman kepada Dewan Keamanan PBB mengenai peristiwa itu pada hari Senin lalu (29/4).

Menurut Reuters yang mendapatkan akses kepada laporan itu, pemantau sanksi PBB menyimpulkan bahwa puing-puing yang ditemukan dari rudal yang mendarat di Kharkiv, Ukraina, pada tanggal 2 Januari 2024 berasal dari rudal seri Hwasong-11 DPRK dan hal ini tentu saja melanggar embargo senjata Korea Utara.

Juga disebutkan bahwa pemantau sanksi PBB yang melakukan perjalanan ke Ukraina awal April tidak menemukan bukti rudal tersebut dibuat oleh Rusia.

Mereka juga “tidak dapat secara independen mengidentifikasi dari mana rudal itu diluncurkan, juga siapa yang meluncurkan.”

“Informasi mengenai lintasan yang diberikan oleh pihak berwenang Ukraina menunjukkan bahwa rudal tersebut diluncurkan di wilayah Federasi Rusia,” tulis mereka dalam laporan tanggal 25 April kepada Komite Sanksi Korea Utara di Dewan Keamanan PBB.

“Lokasi seperti itu, jika rudal tersebut berada di bawah kendali pasukan Rusia, mungkin akan mengindikasikan pengadaan oleh warga negara Federasi Rusia,” kata mereka, seraya menambahkan bahwa ini merupakan pelanggaran terhadap embargo senjata yang diberlakukan terhadap Korea Utara pada tahun 2006.

Misi Rusia dan Korea Utara untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan pemantau sanksi tersebut.

AS dan negara-negara lain menuduh Korea Utara mentransfer senjata ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina, yang mereka serang pada Februari 2022. Baik Moskow maupun Pyongyang membantah tuduhan tersebut. Namun tahun lalu, pemimpin kedua negara, Kim Jong Un dan Vladimir Putin, sepakat memperkuat hubungan militer.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di bulan Februari, AS menuduh Rusia menembakkan rudal balistik yang dipasok Korea Utara ke Ukraina setidaknya sembilan kali. Para pemantau PBB mengatakan rudal balistik seri Hwasong-11 pertama kali diuji secara publik oleh Pyongyang pada tahun 2019.

Rusia bulan lalu memveto pembaruan tahunan pemantau sanksi PBB yang dikenal sebagai panel ahli yang selama 15 tahun telah memantau penegakan sanksi PBB terhadap Korea Utara atas program nuklir dan rudal balistiknya. Mandat panel ahli saat ini berakhir hari Selasa (30/4).

Dalam beberapa hari setelah serangan tanggal 2 Januari, kantor kejaksaan wilayah Kharkiv memamerkan pecahan rudal tersebut kepada media, dengan mengatakan bahwa rudal tersebut berbeda dari model Rusia dan mungkin merupakan rudal yang dipasok Korea Utara.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya