PT Bank Central Asia Tbk (BCA)/Net
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tercatat mengantongi laba bersih sebesar Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024.
Angka tersebut naik 11,7 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2023.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan laba tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
"Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024," kata Jahja dalam Paparan Kinerja Kuartal I 2024 BCA secara virtual, Senin (22/4).
Dalam pernyataannya, Presdir BCA itu juga yakin bahwa perusahaan dapat menjaga pertumbuhannya hingga akhir tahun 2024 ini.
"Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini, sejalan dengan positifnya prospek perekonomian nasional," tegasnya, dikutip Selasa (23/4).
Adapun dalam laporannya, BCA dan sejumlah entitas anak usahanya juga melaporkan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024.
Bank swasta itu mengklaim pencapaian tersebut berada di atas rata-rata industri. Selama periode Januari-Maret 2024, catatan kredit bank swasta di Indonesia sendiri memang tercatat menjadi yang terbesar, di mana kredit korporasi tumbuh 22,1 persen yoy dengan total Rp389,2 triliun.
Sedangkan kredit komersial naik 9,3 persen secara tahunan menjadi Rp125,2 triliun.
Sementara itu pada sisi pendanaan, BCA juga melaporkan total dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 7,9 persen secara tahunan, hingga menyentuh Rp1.121 triliun.