Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova/Net

Dunia

Rusia: Perang Hibrida AS akan Kalah Seperti di Vietnam dan Afghanistan

SENIN, 22 APRIL 2024 | 12:50 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Amerika Serikat dianggap telah memulai perang hibrida melawan Rusia setelah paket bantuan untuk Ukraina senilai 60,84 miliar dolar AS disetujui.

Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (22/4).

Zakharova menekankan bahwa Rusia akan merespon tegas setiap langkah AS untuk terlibat lebih banyak dalam perang Ukraina.


Dia juga memperingatkan, perang hibrida yang dimulai AS hanya akan berakhir dengan kekalahan, seperti yang dihadapi Washington di Vietnam dan Afghanistan.

“Keterlibatan Washington dalam perang hibrida melawan Rusia akan berubah menjadi kegagalan besar dan memalukan bagi Amerika Serikat seperti di Vietnam dan Afghanistan,” tegas Zakharova.

Dewan Perwakilan Rakyat AS baru saja menyetujui paket bantuan keamanan dengan total mencapai 95 miliar dolar AS yang akan diberikan kepada Ukraina, Israel, Taiwan dan keperluan militer lain.

Rusia kini menguasai sekitar 18 persen wilayah Ukraina di timur dan selatan negara dan secara bertahap memperoleh kekuatan sejak Kyiv gagal melakukan serangan balasan tahun lalu.

Selama berbulan-bulan Ukraina terus meminta AS mengeluarkan lebih banyak uang dan senjata untuk membantu mereka berperang.

AS telah berulang kali mengesampingkan pengiriman senjata ke pasukannya sendiri atau pasukan anggota NATO lainnya agar bisa memasok senjata ke Ukraina.

Kegagalan AS yang disoroti Jubir Rusia ialah kekalahan Washington dalam Perang Vietnam tahun 1955-75.

Perang itu berakhir dengan  kemenangan Komunis Vietnam Utara dan pengambilalihan Vietnam Selatan. Sementara AS kehilangan lebih dari 58.000 personel militernya dan ratusan ribu warga sipil terbunuh.

Kemudian di perang Afghanistan tahun 2001-2021, AS juga gagal setelah pasukan mereka diusir dari negara itu dan Taliban kembali berkuasa penuh.

AS melaporkan 2.459 orang tewas dan lebih dari 20.000 orang terluka dalam konflik di Afghanistan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya