Berita

Kepala NASA Bill Nelson.

Dunia

NASA Prihatin Misi Angkasa Luar China Bermotif Militer

MINGGU, 21 APRIL 2024 | 04:12 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Republik Rakyat China (RRC) menyamarkan aktivitas militer angkasa luar sebagai misi sipil. Pemerintah Amerika Serikat diingatkan untuk berhati-hati dan tidak lengah.

Sinyalemen dan peringatan itu disampaikan Kepala NASA Bill Nelson baru-baru ini (Rabu, 17/4).

“Kami percaya bahwa sebagian besar program angkasa luar sipil mereka adalah program militer. Dan menurut saya, pada dasarnya, kita sedang berlomba,” kata Nelson.


“Tiongkok telah membuat kemajuan yang luar biasa, terutama dalam 10 tahun terakhir, namun langkah tersebut sangat, sangat tertutup,” katanya di hadapan anggota Kongres di Capitol Hill dalam oembahasan anggaran NASA untuk tahun fiskal 2025.

Seperti dikutip dari Independent, NASA berharap dapat kembali mengirim astronot ke bulan melalui misi Artemis 3 yang dijadwalkan pada tahun 2026. Di saat bersamaan, China berencana mendaratkan manusia di permukaan bulan pada tahun 2030.

Bermasalah dengan penundaan pendanaan dan hambatan teknologi, NASA terpaksa melakukan beberapa perubahan jadwal pada misi Artemis dalam beberapa tahun terakhir.

Nelson mendesak agar AS mendarat sebelum Tiongkok.

Jika tiba di Bulan lebih dulu, bukan tidak mungkin Beijing akan mengklaim wilayah tertentu di bulan.

“Tiongkok telah mengeluarkan banyak uang untuk hal ini dan mereka mempunyai banyak ruang dalam anggaran mereka untuk berkembang. Saya pikir sebaiknya kita tidak lengah,” tambah pimpinan NASA itu.

Namun, ia menyatakan keyakinannya bahwa AS tidak akan kehilangan daya saingnya dalam eksplorasi angkasa luar.

Nelson berharap Beijing akan menyadari dan memahami bahwa ruang sipil adalah untuk tujuan damai. Namun ia menambahkan bahwa pendekatan seperti itu belum diperlihatkan Tiongkok.

Ini bukan pertama kalinya pimpinan NASA menyatakan keprihatinannya terhadap misi luar angkasa China.

Dia memperingatkan tahun lalu bahwa ketegangan geopolitik antara AS dan China di Bumi dapat meluas ke Bulan setelah Departemen Pertahanan AS menerbitkan laporan setebal 196 halaman yang menilai potensi perlombaan antariksa kedua.

“China sedang mengembangkan kemampuan canggih berbasis ruang angkasa lainnya, seperti inspeksi dan perbaikan satelit. Setidaknya beberapa dari kemampuan ini juga bisa berfungsi sebagai senjata,” kata laporan itu.

“Memang benar bahwa kita sebaiknya berhati-hati agar mereka tidak sampai ke suatu tempat di Bulan dengan kedok penelitian ilmiah. Dan tidak menutup kemungkinan mereka berkata, ‘Ini wilayah kami,” kata Nelson tahun lalu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya