Berita

Anggota Kongres AS dari distrik ke-40 Kalifornia, Young Kim, menyampaikan keprihatinan pada masyarakat Uyghur yang menghadapi ancaman genosida./ANI

Dunia

Anggota Kongres AS: Masyarakat Uyghur Hadapi Genosida

SABTU, 20 APRIL 2024 | 19:16 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Anggota Kongres AS dari distrik ke-40 Kalifornia, Young Kim, mengangkat masalah dan kekejaman yang dihadapi oleh warga Uighur di Turkistan Timur dalam konferensi virtual (Kamis, 18/4).

Young Kim memberikan pernyataan virtual dalam konferensi pers dua hari yang diselenggarakan di New York oleh Yayasan Kemanusiaan Elie Wiesel, Kongres Uyghur Dunia, dan Proyek Hak Asasi Manusia Uyghur.

Dalam pernyataannya, dia menyoroti bahwa warga Uighur menghadapi genosida di kamp konsentrasi modern di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang.

“Di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang, warga Uyghur menghadapi genosida di kamp konsentrasi modern, dan mereka dibungkam, ditahan, dipenjara, disiksa, dan dicuci otak oleh pemerintah Tiongkok setiap hari. Jadi kita tidak bisa menutup mata terhadap penderitaan warga Uyghur. dan rezim yang secara aktif membungkam, memperbudak, dan menyiksa rakyatnya sendiri,” katanya.

Lebih lanjut ia mengucapkan terima kasih atas disahkannya UU Kebijakan Uyghur.

“Saya bangga awal tahun ini, DPR mengesahkan UU Kebijakan Uyghur yang saya buat,” tambahnya.

“Undang-undang Kebijakan Uyghur melengkapi Amerika Serikat dengan alat yang diperlukan untuk mendukung hak asasi manusia dan identitas berbeda dari Uyghur dan etnis minoritas lainnya yang menjadi sasaran perlakuan tidak manusiawi dari pemerintah Tiongkok,” tambahnya.

Dia lebih lanjut membagikan pengalamannya dan mengatakan bahwa, sebagai warga Amerika keturunan Korea yang tumbuh di Korea Selatan setelah Perang Korea, mendukung hak asasi manusia global dan meminta pertanggungjawaban rezim otoriter adalah hal yang sangat pribadi baginya.

“Hal ini telah menjadi prioritas utama pekerjaan saya ketika saya menjabat sebagai ketua Subkomite Urusan Luar Negeri DPR untuk Indo-Pasifik,” tambah Kim.

Lebih lanjut ia berkata, "Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan saya akan terus melawan disinformasi, pemaksaan, dan penyalahgunaan yang dilakukan pemerintah Tiongkok, serta mendukung hak asasi manusia dan kebebasan di seluruh dunia."

Sebelumnya, anggota parlemen AS lainnya, Ami Bera, yang pernah membantu Kim dalam pembentukan UU Kebijakan Uighur, mengatakan, “RUU ini mengambil langkah-langkah penting untuk mendukung upaya Amerika dalam menjaga identitas etnis, agama, budaya, dan bahasa Uyghur yang berbeda. masyarakat dan mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan beragama di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang. Kongres Amerika Serikat harus tetap waspada dalam upaya kami untuk menegakkan hak asasi manusia di dalam dan luar negeri.”

Selain itu, aktivis hak asasi manusia terkemuka lainnya dan Direktur Eksekutif Proyek Hak Asasi Manusia Uyghur, Omer Kanat, mengatakan bahwa hal ini akan memberikan harapan besar bagi warga Uighur, dan meminta Senat untuk bertindak tanpa penundaan.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya