Berita

KH Jamaluddin F Hasyim/Net

Publika

Ketika 'Aseng' Memperkuat Islam

OLEH: KH JAMALUDDIN F HASYIM
JUMAT, 19 APRIL 2024 | 00:19 WIB

JUDUL tulisan ini mungkin terasa aneh. Teringat sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Ibnu Umar RA,

 "Ya Allah perkuat Islam dengan salah satu dua orang yang lebih kau cintai; Abu Jahal (Amr bin Hisyam) atau Umar bin Khattab" Ternyata Umarlah yang lebih dicintai Allah SWT. (HR.Tirmidzi No. 3681)

Dua figur yang didoakan Rasulullah tersebut memang pribadi yang sangat powerful. Abu Jahal sebagai penguasa Makkah, sedangkan Umar adalah pemuda pemberani, tegas dan berwibawa.


Allah memilih Umar yang kemudian menjadi salah satu khalifah pengganti Rasulullah yang sangat besar pengaruhnya. Bahkan sejak masuk Islam, kaum muslimin yang masih di Makkah dan mendapatkan tekanan luar biasa merasakan kewibawaan Islam sejak keislaman Umar.

Abdullah bin Mas'ud berkata:
"Kami selalu merasa gagah sejak Umar masuk Islam".

Lalu ada hubungan apa dengan judul di atas? Saat ini dunia modern menyaksikan bangsa-bangsa yang unggul di pentas dunia, baik dari segi ekonomi, pengetahuan dan pengaruh internasionalnya. Khusus di negeri Indonesia, etnis Tionghoa menjadi kelompok yang sangat menonjol terutama dalam segi ekonomi.

Etnis tersebut terkenal ulet dan pekerja keras sehingga, ditambah kemampuan lobi dan dukungan pejabat pribumi, mereka menjadi etnis yang sangat kuat dan berpengaruh. Bahkan di luar ranah ekonomi, kekayaan yang mereka miliki membawa pengaruh sangat kuat ke dalam aspek kehidupan lain. Bahkan di dunia politik pengaruh mereka bisa ikut menentukan kemenangan calon tertentu.

Fenomena yang kini muncul, banyak dari etnis ini yang mualaf dan menunjukkan keislaman yang sungguh-sungguh. Beberapa bahkan berdakwah dan kemudian memberi sentuhan besar pada tren dakwah.

Nama-nama beken seperti Deddy Corbuzier dan Roger Danuarta dari kalangan artis. Lalu yang fenomenal bos jalan tol Jusuf Hamka yang terkenal sebagai Babah Alun dan beberapa pengusaha lainnya.

Sebagian yang terjun di dunia dakwah cukup mencuri perhatian, seperti Dennis Lim dan Felix Siauw yang bagaimanapun menyedot perhatian publik dengan dakwahnya.

Terbaru, sosok Dondi Tan dan Jesselyn adalah mualaf yang berdakwah spesial isu dialog teologis Islam-Kristen.

Sosok-sosok ini mewarnai media sosial masyarakat kita. Tentu kita bersyukur dunia dakwah selalu mendapat darah segar dari berbagai genre dakwah yang muncul silih berganti.

Menjadi wajar kiranya jika harapan keberlangsungan Islam di negeri tercinta masih terus menyala. Apalagi diperkuat sosok-sosok muda yang cerdas dan berbicara dengan bahasa zamannya.

Kelebihan etnis Tionghoa terletak pada kedisiplinan dan etos kerja yang luar biasa. Ditambah sebelum memeluk Islam banyak dari mereka yang mendalami agama terdahulu sehingga ketika terjun berdakwah sangat kuat argumentasi dan logikanya.

Apalagi warganet dari kalangan muda yang cukup kritis dan membutuhkan jawaban-jawaban keagamaan yang logis. Mereka menemukan Islam setelah melalui serangkaian kajian, penelitian bahkan berpindah-pindah agama hanya untuk mencari jawaban yang memuaskan dahaga intelektual spiritual mereka. Bahkan sosok seperti Felix Siauw pernah menjadi seorang ateis, sebagian lainnya pernah agnostik.

Tentu ini fenomena menggembirakan apalagi sosok Tionghoa mereka dapat menarik banyak kalangan sesama etnisnya dan agama terdahulunya untuk mempelajari Islam.

Dulu Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu, kini aseng-aseng yang sering dicaci maki di mimbar dakwah dan media sosial. Yang perlu kita lakukan adalah doakan mereka agar semakin banyak yang tersinari cahaya hidayah.

Penulis adalah Ketua Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya