Berita

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan di lokasi kejadian kecelakaan Tol Cikampek/Ist

Presisi

Polri: Kecepatan Gran Max dan Jejak Pengereman Jadi Awal Penyelidikan Kecelakaan Maut

SELASA, 09 APRIL 2024 | 17:07 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Korlantas Polri mengungkapkan dugaan sementara terjadinya kecelakaan maut di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada Senin kemarin (8/4).

Di mana kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, pertama bus Primajasa nopol B-7655-TGD, dan dua mobil minibus masing-masing Gran Max nopol B-1635-BKT, dan Daihatsu Terios.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan kendaraan Gran Max diduga dikendarai dengan kecepatan 100km/jam

"Diduga kecepatan dari Gran Max itu melebihi 100 (km/jam), itu hasil teknologi kita, diduga," kata Aan di Command Center Km 29 Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat, Selasa (9/4).

Dugaan lain, kata dia, penyidik tidak menemukan adanya pengereman di lokasi kejadian

"Di sana (TKP), tidak ada jejak rem Gran Max. Artinya, dia dengan kecepatan segitu, dia oleng ke kanan, tidak ada upaya untuk mengerem, dari jejak itu kita bisa lihat," terangnya.

Meski begitu, pihak kepolisian masih menunggu hasil dari traffic accident analysis (TAA) untuk mengetahui secara pasti kejadian kecelakaan.

"Mudah-mudahan dalam 1 sampai 2 hari (keluar hasil). Ini sedang proses karena TAA itu tidak hanya di TKP, juga kita periksa kendaraan dari kerusakan yang ada," kata Aan.

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4), sekitar pukul 08.15 WIB.

Akibat kecelakaan ini, sebanyak 12 orang tewas dan dilarikan ke RSUD Karawang.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya