Berita

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu, Lolly Suhenty/RMOL

Politik

Momentum Keagamaan Jadi Kunci Memperkuat Pengawasan Partisipatif Masyarakat

SABTU, 06 APRIL 2024 | 15:42 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menjadikan hari besar keagamaan sebagai instrumen memperkuat partisipasi masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu, Lolly Suhenty menerangkan, pada bulan Ramadan ini dibuat program Ngabuburit Pengawasan yang dilakukan road show di 15 provinsi yang mewakili bagian barat, tengah, dan timur Indonesia.

"Yang namanya momentum keagamaan, adalah momentum yang perlu digunakan oleh Bawaslu untuk melakukan pendekatan, mendekatkan isu pengawasan pemilu kepada masyarakat," ujar Lolly dalam acara penutupan Ngabuburit Pengawasan di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (5/4).


Menurut Lolly, edukasi masyarakat melalui momentum keagamaan dirasa lebih efektif dan membuat masyarakat lebih dekat dengan kerja-kerja pengawasan partisipatif. Apalagi, dia memastikan seluruh masyarakat Indonesia akan menghadapi Pilkada Serentak 2024.

"Sehingga dalam konteks hari ini misalnya, kami undang tetangga-tetangga (masyarakat sekitar kantor) Bawaslu, memberikan santunan anak yatim. Ini kan dalam rangka upaya kita mendorong pengawasan partisipatif harus melalui berbagai momentum. Salah satunya momentum keagamaan," tuturnya.

"Pilkada (2024) sudah dalam tahapannya. Karena itu maka pengawasan pemilu hari ini kacamata (hukum) UU 7/2017 (tentang Pemilu) harus sudah siap bergeser menggunakan kacamata UU 10/2016 (tentang Pilkada)," sambung Lolly.

Oleh karena itu, mantan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat itu memastikan pengawasan partisipatif yang berjalan pada saat Pemilu Serentak 2024 berlangsung akan dievaluasi, dan diharapkan tidak berulang cara-cara yang kurang efektif.

"Sehingga dalam konteks ini, pengawasan kemarin saat kita pemilu harus kami refleksi, evaluasi kurangnya dimana, bagusnya dimana. Sehingga untuk pengawasan pilkada tentulah yang jelek tidak boleh terulang lagi, yang bagus harus lebih bagus lagi," demikian Lolly menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya