Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sidang PHPU Presiden dan Wakil Presiden 2024, di Ruang Sidang Utama Lantai 2 Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/4)/RMOL

Politik

Ini Alasan Menkeu Banjiri Program Bansos di APBN 2024

JUMAT, 05 APRIL 2024 | 13:13 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan kebijakan keuangan negara tahun 2024 yang penggunaannya didominasi belanja perlindungan sosial (perlinsos), termasuk bantuan sosial (bansos) bukan untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pemberi keterangan dalam sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2024, di Ruang Sidang Utama Lantai 2 Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/4).

Sri Mulyani menegaskan, APBN adalah instrumen penting untuk menjaga masyarakat, negara, dan perekonomian nasional agar mampu menghadapi dinamika perekonomian global, nasional, dan menjawab tantangan zaman untuk mendukung agenda pembangunan secara optimal.

"APBN harus didesain secara antisipatif, responsif, dan mampu adaptif di dalam menghadapi berbagai kondisi dan guncangan," ujar Sri Mulyani.

Dalam proses penyusunan APBN 2024, menteri yang akrab disapa Ani itu menyatakan bahwa pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menetapkan model kebijakan yang akan dilaksanakan.

"Pemerintah dan DPR sepakat menggunakan APBN sebagai instrumen kebijakan kontra siklus atau counter cyclical. yang sangat penting. Misalnya saat terjadi guncangan hebat dan dahsyat akibat pandemi Covid-19," kata Ani.

Dengan menerapkan kebijakan kontra siklus yang juga diterapkan dalam APBN 2023, kata Ani, terbukti mampu berperan efektif dalam melakukan penanganan Covid-19 serta dampaknya, melalui program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

"APBN juga bekerja sangat keras untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi khususnya dalam penanganan dampak lanjutan yang timbul akibat pandemi," sambungnya.

Karena itu, dia menyebutkan dasar pertimbangan penyusunan APBN 2024 juga adalah pada berbagai tantangan ketidakpastian perekonomian global, seperti inflasi dan suku bunga tinggi di negara-negara maju.

"Dan persaingan geo politik khususnya eksalasi perang Rusia dan Ukraina, dan proteksionisme yang meningkat yang mengganggunya rantai pasok pangan dan energi," kata Ani.

Selain itu, Ani juga mengungkap adanya tantangan domestik berupa peningkatan investasi yang harus terus dilakukan, serta perubahan cuaca ekstrem, sehingga menuntut penyusunan kebijakan APBN 2024 bisa menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.

"Dampak dari El Nino dan cuaca buruk di berbagai daerah, telah mengancam ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," kata Ani.

Dengan mempertimbangkan berbagai kondisi tersebut, Ani memastikan kebijakan keuangan pemerintah yang disusun bersama DPR RI menyepakati APBN 2024 harus optimis namun tetap waspada terhadap dinamika yang terjadi.

"(Karenanya) tema kebijakan fiskal tahun 2024 diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," demikian Ani.

Berdasarkan data APBN 2024, besaran perlinsos yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp496,8 triliun dari total anggaran belanja sebesar Rp3.325,1 triliun.



Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

PPP Lolos Parlemen, Pengamat: Jangan Semua Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Dalil Tak Kuat, MK Tolak Lagi Gugatan PPP untuk Dapil Jateng

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:57

DPR Bantah Ada Rapat Diam-diam Soal Revisi UU MK

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:36

Harga Minyak Loyo Buntut Sinyal The Fed Menahan Suku Bunga

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:24

BI dan DPD Kolaborasi Tekan Laju Inflasi Lewat Pemberdayaan UMKM

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:05

Semangat Kebangkitan Nasional, Saatnya Kembali Bersatu

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:54

DPR Ungkap Ada Permintaan Menyamakan Masa Pensiun Polri dan Kejaksaan

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:50

Upacara Pemakaman Mendiang Presiden Raisi Dimulai di Tabriz

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:45

Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren Ada di Tangan MA

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:44

Partai Buruh dan Gelora Yakin MK Kabulkan Gugatan UU Pilkada

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:42

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Nurul Ghufron

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:41

Selengkapnya