Berita

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, saat peringatan Nuzulul Quran yang diselenggarakan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan/Ist

Politik

Peringati Nuzulul Quran, Basarah Beberkan Legasi Keislaman Bung Karno

SABTU, 30 MARET 2024 | 12:59 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Saat ini tak lagi relevan mendikotomikan nasionalisme dan agama. Pendiri bangsa, Proklamator Bung Karno pun, meski dikenal sebagai tokoh nasionalis, juga banyak mewariskan tentang keislaman.

Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, pada peringatan Nuzulul Quran yang diselenggarakan organisasi sayap PDIP, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

"Tak tepat lagi mendikotomikan nasionalisme dengan agama, agama dengan nasionalisme, karena pada hakikatnya nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang religius," kata Basarah, lewat keterangan tertulis, Sabtu (30/3).

"Bung Karno yang oleh sejumlah kalangan disebut sebagai tokoh nasionalis, pemikiran dan legasinya justru menunjukkan dimensi keagamaan yang begitu kuat," sambung Sekretaris Dewan Penasihat PP Bamusi itu.
 
Basarah juga menuturkan, Bung Karno mempelajari Islam secara mendalam sejak ia remaja, tepatnya saat dititipkan di rumah tokoh pimpinan islam, Haji Oemar Said Tjokroaminoto.

"Di sana lah Bung Karno digembleng ajaran dan pemikiran Islam," katanya.

Bung Karno juga mengakui, Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, merupakan guru utama yang ia ikuti. Ayahanda Megawati itu juga pernah berguru kepada Kiai Ahmad Hasan di Bandung.

"Saat Bung Karno dibuang Belanda ke Ende, tepi pantai yang sepi, beliau melanjutkan pemikiran Islamnya dengan melakukan korespondensi dengan Kiai Ahmad Hasan di Bandung, dan surat-surat itu kini sudah dibukukan," katanya.

Saat Bung Karno dibuang ke Bengkulu, dia juga bertemu banyak tokoh Islam di sana, dan untuk pertama kali memutuskan masuk organisasi Muhammadiyah.

Bung karno diangkat jadi ketua majelis pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu pada 1938-1942.

Konsep keislaman yang dipelajari Bung Karno sejak remaja itu kemudian dipakai dalam merumuskan dasar negara, jelang kemerdekaan Indonesia.

"Ketika merumuskan dasar Indonesia merdeka, Bung Karno mengusulkan dasar ketuhanan yang maha esa sebagai fundamental bangsa indonesia waktu itu," kata Wakil Ketua MPR itu.

Pemikiran Bung Karno yang merupakan tokoh nasionalis sekaligus religius itu pun bisa menjadi jalan tengah.

Saat itu, 66 tokoh yang tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) terbelah menjadi dua kelompok.

Ada kelompok yang ingin Indonesia menjadi negara nasionalis sekuler, dan ada kelompok yang ingin Indonesia jadi negara Islam.

"Sebagai pembicara terakhir, Bung Karno mengusulkan jalan tengah, bukan negara nasionalis sekuler, tapi juga bukan negara Islam. Dia mengusulkan negara ketuhanan yang maha esa, di mana semua umat beragama diakui dalam bingkai hukum negara Pancasila," kata Basarah.

Hadir pada peringatan Nuzulul Quran itu, sejumlah pengurus PP Bamusi, seperti Irvansyah Asmat, Helmi Hidayat, Yulistian Imam Taryudi, Achmad Sahid, Rahmat Sahid, M Sukron, Yayan Sopyani Al Hadi, dan Zulkifli.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya