Berita

Warga Desa Canggu mengadakan pertemuan dengan perusahaan sawit terkait kisruh soal sengketa lahan/Istimewa

Nusantara

Belasan Tahun Tak Ada Solusi, Warga Empat Lawang Minta Lahan Sawit Mereka Dikembalikan

KAMIS, 28 MARET 2024 | 19:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kisruh antara warga Desa Canggu, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Empat Lawang, dengan PT Elap terkait sengketa lahan kebun sawit belum kunjung menemukan titik temu. Padahal masalah ini sudah terjadi selama 13 tahun.

Masyarakat pun meminta lahan untuk dikembalikan karena janji perusahaan tidak kunjung ditepati.

Perwakilan masyarakat dan salah satu pemilik kebun, Suhadin mengatakan, dirinya dan masyarakat pemilik kebun lain telah lama merasa teraniaya.

"Kami tahu bahwa perusahaan ini merupakan takeover dari perusahaan yang lama. Mungkin mereka memang tidak tahu dan tidak paham tentang permasalahan ini," ucapnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Kamis (28/3).

Harapan warga pun tetap sama seperti dulu. Minta kebun warga yang dipakai perusahaan dikembalikan.

Adapun tanah milik masyarakat yang dipakai PT Elap seluas 260 hektare. Sesuai dengan MoU dengan manajemen perusahaan yang lama, ada pembagian hasil keuntungan 70 perusahaan untuk warga dan 30 persen untuk perusahaan.

Tuntutan masyarakat sendiri hanya dua. Kembalikan tanah yang menjadi hak mereka, atau perusahaan membeli tanah itu secara langsung.

"Tanah kami tidak banyak, hanya 260 hektare, dan itu dikembalikan saja kepada kami. Atau kita bisa duduk bersama mencari win-win solution untuk permasalahan ini. Atau perusahaan bisa bayar tanah kami yang 260 hektare itu," paparnya.

Selain sengketa lahan, ada juga pembahasan mengenai jalan yang diblokade oleh warga. Untungnya permasalahan terkait blokade jalan sudah selesai.

Ditanya terkait kemungkinan menempuh jalur hukum, Suhadin menyebut sangat mungkin terjadi apabila masalah itu terus berlarut-larut dan tidak ada penyelesaian.

Sementara, Asisten I Setda Empat Lawang, Dadang Munandar yang turut hadir menjelaskan, pemerintah hadir sebagai penengah dalam kisruh ini.

"Kami datang ini sebagai penengah sengketa lahan antara masyarakat dan pihak PT Elap. Masyarakat sudah memberikan tuntutan mereka dan diterima langsung oleh perwakilan perusahaan, yang kemudian mereka akan sampaikan kepada pimpinan yang ada di Medan," terangnya.

Dadang juga mengatakan akan menunggu hasil, dan belum berani mengatakan tentang masalah lainnya karena masih dalam proses.

Sedangkan dari pihak perusahaan sendiri belum mau memberikan keterangan kepada wartawan terkait permasalahan ini.

Populer

UPDATE

Selengkapnya