Berita

Garuda Indonesia/Net

Bisnis

Genjot Wisman Jepang, Kemenparekraf Gandeng Garuda Indonesia

KAMIS, 28 MARET 2024 | 10:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah menargetkan akan lebih banyak lagi wisatawan yang masuk ke Indoneia pada tahun ini.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan tahun ini diharapkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bisa mencapai 14,3 juta, naik dari tahun lalu yang tercatat 11,68 juta kunjungan.

Wisatawan asal Jepang menjadi salah satu incaran untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Diharapkan Jepang bisa masuk kembali ke dalam 10 besar negara penyumbang wisman.

Direktur Pemasaran Pariwisata Asia Pasifik Kemenparekraf, Raden Wisnu Sindhutrisno, mengatakan, posisi Jepang negara penyumbang kunjungan wisatawan terbanyak sempat mengalami penuruan di masa pandemi.  

"Kita sedang berusaha mengembalikan Jepang kembali ke 10 besar, bahkan lima besar lagi. Sekarang posisi Jepang setelah pandemi covid-19 turun ke posisi 12, di bawah Korea Selatan," ujar Wisnu, dalam keterangannya yang dikutip Kamis (28/3).

Dia menyebutkan, angka wisatawan Jepang sebelum pandemi sempat menembus satu juta pengunjung. Namun, angka itu merosot tajam pada saat pandemi terutama di 2021, yakni 5.952 pengunjung.

Seiring dengan kondisi pascapandemi yang membaik, pelan-pelan jumlah wisatawan Jepang merangkak ke 73.913 pada tahun 2022, lalu ke 251.866 pada 2023.

"Sekarang, kita targetkan hampir 500.000. Mudah-mudahan, kita bisa dapat 500.000 lebih," kata Wisnu.

Untuk mendongkrak kembali jumlah wisman, Kemenparekraf menggandeng Garuda Indonesia. Mulai 31 Maret mendatang, Garuda Indonesia terbang setiap hari untuk rute Haneda-Jakarta yang sebelumnya empat kali seminggu.

“Penerbangan langsung itu kunci, karena pascapandemi orang terbang dengan pola kalau bisa kurang dari delapan jam. Itu yang kita dorong pembukaan rute baru, mengaktifkan lagi rute lama atau menambah frekuensi,” kata Wisnu.

General Manager Garuda Indonesia Wilayah Jepang, Sony Syahlan, menjelaskan, karakter orang Jepang yang sangat hati-hati dan patuh terhadap pemerintah terkait aturan perjalanan keluar negeri pada masa pandemi covid-19 turut mempengaruhi penurunan angka penumpang yang drastis.

Agen-agen perjalanan juga urung mempromosikan, sebab akan bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah dan pelonggaran pembatasan perjalanan yang tidak dibuka sekaligus tetapi bertahap.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya