Berita

Shell/Net

Otomotif

Shell Bakal Tutup 1.000 SPBU untuk Beralih ke Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

SABTU, 23 MARET 2024 | 11:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan energi Shell bakal menutup 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mereka hingga 2025 mendatang. Mereka akan beralih ke bisnis stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Dalam pernyataan yang dikeluarkan raksasa minyak dan gas Inggris itu, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya perusahaan dalam mendukung transisi energi di masa depan.

"Kami berencana untuk melepas sekitar 500 lokasi (SPBU) milik Shell termasuk perusahaan patungan setiap tahunnya pada 2024 dan 2025," tulis Shell dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024, dikutip Sabtu (23/3).


Berdasarkan keterangan di situs resmi Shell, perusahaan energi dan petrokimia global itu mempunyai sekitar 47 ribu gerai SPBU di dunia, di mana mereka mempekerjakan 103 ribu orang di lebih dari 70 negara.

Meski begitu, Shell tidak merinci daftar penutupan lokasi SPBU mereka. Perusahaan itu hanya menegaskan bahwa mereka akan beralih ke bisnis SPKLU.

"Kami mengembangkan bisnis pengisian daya kendaraan listrik demi mendukung pelanggan yang memilih beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin atau solar ke kendaraan listrik," tegas manajemen.

Keputusan tersebut diambil setelah Shell menyoroti pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik terutama di China dan Eropa. Untuk itu, saat melihat peluang yang besar tersebut, pihak manajemen memutuskan untuk menggenjot lebih banyak lagi SPKLU yang mereka miliki.

Saat ini baru ada sekitar 54 ribu titik tempat pengisian daya kendaraan listrik milik Shell. Nantinya, mereka menargetkan 200 ribu titik SPKLU lainnya di dunia pada 2030 mendatang.

Shell optimis bahwa strategi mereka ampuh untuk menggarap SPKLU, daripada menyediakan charging station rumahan. Menurutnya, tempat pengisian daya di ruang publik saat ini akan menjadi kebutuhan utama para pelanggannya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya