Kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung/Ist
Kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, terus ditata dari semrawutnya para pedagang kaki lima (PKL). Sebanyak 120 PKL telah ditertibkan agar kawasan masjid kebangaan masyarakat Jawa Barat itu lebih tertib.
Lurah Cimincrang, Rakha Dhifan mengatakan, penataan PKL dilakukan secara bertahap. Saat ini, para PKL telah direlokasi ke area parkir barat Masjid Raya Al Jabbar.
Rakha menjelaskan, kawasan tersebut merupakan lahan untuk parkir sekitar 80 hingga 100 bus. Nantinya para PKL yang berjualan di area tersebut bisa langsung menawarkan dagangannya saat jemaah turun naik bus.
"Alhamdulilah itu (lahan parkir bus) cukup untuk menertibkan PKL yang asalnya berada di halaman (depan masjid)," kata Rakha dikutip dari K
antor Berita RMOLJabar, Kamis (21/3).
Menurut Rakha, para PKL yang berjualan merupakan warga lokal yang tinggal di wilayah Cimincrang. Pihaknya juga mengoptimalkan warga untuk menjadi pekerja, mulai dari petugas kebersihan hingga sekuriti.
"Kami prioritaskan warga asli, karena mereka yang mendapatkan dampak pembangunan masjid. Ini pemberdayaan warga, ada 70 persen tenaga kerja di sana, warga kami dan 30 persen dari luar," kata Rakha.
Rakha melihat hadirnya Masjid Raya Al Jabbar telah meningkatkan perekonomian warga. Sejauh ini, warga memilih untuk berniaga di kawasan Masjid Raya Al Jabbar.
"Di samping banyak yang berdagang. Saya pernah bertanya ke salah satu pedagang, untuk jual minuman mineral saja, keuntungannya hampir Rp700.000 sehari," tutup Rakha.