Berita

Massa aksi kelompok Pemuda Moeslim Jayakarta dan Center of Indonesia Election (CIE), di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3)/RMOL

Politik

Pemuda Moeslim di Depan KPU: Jangan Provokasi Isu Pemilu Curang

RABU, 20 MARET 2024 | 19:14 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Isu dugaan kecurangan pemilihan umum (pemilu) yang merebak, menjadi wacana yang ditolak dalam massa aksi kelompok Pemuda Moeslim Jayakarta bersama Center for Indonesia Election (CIE).

Kelompok massa tersebut menggelar aksi damai di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Menteng Jakarta Pusat, Rabu (20/3).

Tepat di hari pengumuman hasil rekapitulasi suara oleh KPU ini, mereka meminta semua pihak untuk menerima hasil Pemilu 2024 dengan lapang dada.


"Kami minta semua pihak untuk menerima apapun hasil dalam Pemilu 2024. Jangan provokasi masyarakat dengan isu pemilu curang, kumpulkan buktinya bawa ke Bawaslu bawa ke MK, dan buktikan kecurangan," ujar Koordinator Aksi Muhammad Chaerul dari atas mobil komando.

Lebih lanjut, para pendemo juga menyatakan mendukung KPU dan Bawaslu agar terus bekerja secara independen menyelesaikan tahapan Pemilu 2024 sampai tuntas, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.

Selain itu, pihaknya menolak segala isu provokatif yang mengarah pada isu pemakzulan Presiden Jokowi.

"Tolak isu memakzulkan kepala negara, hentikan narasi provokasi dan menghasut yang menimbulkan perpecahan diantara masyarakat," jelasnya.

Masih kata dia, saatnya untuk menyikapi hasil Pilpres 2024 dengan sikap dewasa, negarawan dan bertanggung jawab. Chaerul mengatakan penting bagi seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

"Terlepas dari siapapun yang terpilih, hasil Pilpres 2024 merupakan cerminan suara rakyat Indonesia, menerimanya dengan lapang dada dan jiwa besar adalah langkah penting dalam menjaga stabilitas nasional," tuturnya.

"Persatuan dan kesatuan bangsa harus diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan. Marilah kita jaga kondusifitas dan keamanan negara, hindari provokasi dan ujaran kebencian yang dapat memicu keributan," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya