Berita

Perusahaan raksasa manufaktur pesawat terbang Amerika Serikat, Boeing/Net

Bisnis

Boeing Laporkan Penurunan Pesanan pada Februari 2024

RABU, 13 MARET 2024 | 14:50 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan raksasa manufaktur pesawat terbang Boeing tercatat mengalami penurunan pemesanan pesawat jet pada Februari 2024 menjadi hanya 27 pesawat.

Mengutip Reuters Rabu (13/3), sepanjang tahun ini, Boeing hanya mengirimkan 54 pesawat, termasuk 42 jet MAX.

Angka tersebut turun dari total 66 pesawat pada dua bulan pertama tahun lalu.


Pembuat pesawat Amerika Serikat (AS) itu dilaporkan tengah menghadapi pembatasan pertumbuhan produksi, yang menyebabkan turunnya pemesanan pada bulan kemarin.

Selain itu, perusahaan tersebut juga tengah berada di bawah tekanan, akibat adanya insiden kecelakaan pada 5 Januari lalu, yang melibatkan penutup pintu pada jet 737 MAX 9 terlepas selama penerbangan.

Sebagai tanggapan, Administrasi Penerbangan Federal A.S telah melarang terbang MAX 9 selama beberapa minggu dan untuk sementara waktu mereka membatasi produksi MAX oleh Boeing.

Menanggapi penurunan tersebut, Boeing mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya untuk membuat pabriknya stabil lagi.

“Kami hanya perlu membuat rantai pasokan dan pabrik kami stabil dan berkembang dan kami memiliki keyakinan tinggi bahwa kami akan mewujudkannya,” kata Chief Financial Officer Boeing Brian West pada TD Cowen Aerospace & Defense Conference.

Adapun pada periode ini, perusahaan itu mengklaim bahwa mereka telah menerima 15 pesanan baru pada Februari, sehingga total pesanan kotor pada Februari 2024 ini menjadi 18 pesanan.

Meski demikian, saingan Boeing, Eropa Airbus mencatat telah menerima 33 pesanan kotor untuk dua bulan pertama, dan mengatakan telah mengirimkan 79 pesawat sejak awal tahun 2024 ini, lebih banyak dari yang dikirimkan Boeing.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya