Berita

Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian, Rabu (13/3)/RMOL

Politik

Ketua Komisi IV DPR Ragukan Data Produksi Padi dari BPS

RABU, 13 MARET 2024 | 13:22 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Data Badan Pusat Statistik (BPS) soal luas panen padi di Indonesia diragukan oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, ketika menggelar rapat dengar pendapat dengan Kementerian Pertanian, di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (13/3).

Rapat Komisi IV DPR dengan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, juga ?Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean ini membahas ihwal realisasi anggaran Kementan dan lainnya.

“Saya ingatkan di sini. Karena saya lihat kemarin, saya baca bahan, antara target dengan realitas tampaknya semua hampir menyamai, tapi kalau menurut pendapat saya data ini masih belum valid,” ucap Sudin dalam rapat.

Menurutnya, sumber dan mekanisme perhitungan BPS tidak valid dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Karena BPS ini, saya masih enggak nyambung, BPS itu sumbernya apa, mekanismenya bagaimana. Apakah luas tanaman atau bibit benih yang dibagi atau penyaluran, itu hitungannya gimana,” tambahnya.

Legislator dari Fraksi PDIP ini menuturkan, saat ini banyak wilayah di Indonesia yang gagal panen, sehingga data BPS kurang tepat soal lahan dan panen di Indonesia.

“Kalau bicara yang ditanam kan belum tentu semuanya dapat memproduksi padi. Kenapa demikian? Beberapa wilayah, saya tidak bicara di Jawa saya bicara di Lampung, beberapa lahan di Lampung itu kebanjiran,” tuturnya.

“Misalnya, Lampung Selatan 100 hektare kebanjiran, akibatnya gagal panen,” jelas Sudin.

Dalam data BPS disampaikan, pada 2023 luas panen padi diperkirakan sebesar 10,20 juta hektare dengan produksi padi sekitar 53,63 juta ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2023 diperkirakan sebesar 30,90 juta ton.

Luas panen padi pada 2023 tersebut mengalami penurunan 255,79 ribu hektare atau 2,45 persen dibandingkan luas panen padi pada 2022 yang sebesar 10,45 juta hektare.

Sementara produksi padi pada 2023 yang diperkirakan 53,63 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 1,12 juta ton GKG atau 2,05 persen dibandingkan produksi padi 2022 yang sebesar 54,75 juta ton GKG.

Kemudian produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,90 juta ton, juga mengalami penurunan 645,09 ribu ton atau 2,05 persen dibandingkan produksi beras 2022 yang sebesar 31,54 juta ton.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya