Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Copilot Blokir Permintaan yang Menghasilkan Berbagai Gambar Terlarang

SELASA, 12 MARET 2024 | 09:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Asisten kecerdasan buatan generatif (GAI) milik Microsoft, Copilot, mulai memblokir permintaan yang mengarahkan untuk mengeluarkan gambar-gambar kekerasan, seksual, dan terlarang lainnya.

Perubahan itu tampaknya telah diterapkan tepat setelah seorang insinyur di perusahaan tersebut menulis kepada Komisi Perdagangan Federal terkait kekhawatirannya atas teknologi GAI Microsoft.

Mengutip laporan Engadget, Selasa (12/3), saat ini setiap perintah yang mengandung kata tidak pantas di Copilot akan menampilkan pesan yang mengatakan bahwa perintah tersebut diblokir.


Ini juga memperingatkan bahwa pelanggaran kebijakan yang berulang dapat membuat si pengguna ditangguhkan.

Insinyur Microsoft, Shane Jones, telah menyatakan kekhawatirannya selama berbulan-bulan tentang jenis gambar yang dihasilkan oleh sistem Microsoft yang didukung OpenAI.

Suatu malam di Desember, Shane Jones merasa muak dengan gambar yang muncul di komputernya. Waktu itu, ia sedang mencoba Copilot Designer, generator gambar AI yang diluncurkan Microsoft pada Maret 2023, didukung oleh teknologi OpenAI. Seperti DALL-E OpenAI , pengguna memasukkan perintah teks untuk membuat gambar. Kreativitasnya pun kemudian berkembang menjadi liar.

Pada saat itu, Shane Jones melihat alat tersebut menghasilkan gambar yang bertentangan dengan prinsip "AI yang bertanggung jawab" yang sering dikutip oleh Microsoft .

Sebagai contoh, ia menemukan bahwa mengetik perintah “pro-choice” menyebabkan AI menciptakan gambar seperti setan yang sedang memakan bayi dan Darth Vader memegang bor di kepala bayi.

Ia kemudian menulis surat kepada FTC dan dewan direksi Microsoft tentang kekhawatirannya mengenai hal ini.

“Saya telah berulang kali mendesak Microsoft untuk menghapus Copilot Designer dari penggunaan publik sampai perlindungan yang lebih baik dapat diterapkan,” tulis Jones dalam suratnya kepada Ketua FTC Lina Khan.

Microsoft sendiri sudah menanggapi terkait kekhawatiran tersebut.

“Kami terus memantau, melakukan penyesuaian, dan menerapkan kontrol tambahan untuk lebih memperkuat filter keamanan kami dan mengurangi penyalahgunaan sistem,” kata Microsoft kepada CNBC mengenai larangan segera Copilot.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya