Pemerintah RI saat melepas kiriman 10 juta vaksin polio untuk Afghanistan/Ist
Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 10 juta dosis vaksin polio bPOV ke Afghanistan.
Pengiriman vaksin polio yang diproduksi Bio Farma itu dilepas oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Menlu Retno dalam pernyataannya mengatakan bahwa pengiriman vaksin itu merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk membantu rakyat Afghanistan yang masih menghadapi kondisi kemanusiaan yang sulit.
“Kepentingan rakyat selalu menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia. Dan Insyaallah manfaatnya banyak dan dapat dirasakan langsung oleh rakyat Afghanistan yang memerlukannya,” ujar Retno, dikutip laman setkab.go.id, Senin (11/3).
Afghanistan saat ini masih menghadapi tantangan dalam sistem kesehatan yang tidak memadai, sehingga meningkatkan rentanitas masyarakat terhadap penyakit menular, termasuk polio, yang masih menjadi endemik di negara itu
“Di tengah situasi ini, tentunya kita wajib membantu. Dan ini juga berdasarkan permintaan dari pihak Afghanistan untuk dapat menyumbangkan vaksin polio, karena kalau kita bicara mengenai vaksin polio, saya kira kita termasuk yang paling maju. Kita sudah memproduksi dan mengekspor ke banyak negara,” jelas Retno dalam pernyataannya pada Kamis (7/3).
Sri Mulyani Indrawati ikut menjelaskan bahwa pengiriman bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID.
“Indonesia sebagai sebuah negara merdeka, memiliki mandat konstitusi untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Di dalamnya kita selalu memiliki spirit kerja sama cooperation, collaboration, dan juga mendukung berbagai program-program yang sifatnya multilateral dan bilateral termasuk komitmen dunia untuk bisa mencapai sustainable development goal, yang salah satunya adalah di bidang kesehatan,” jelasnya.
Indonesia AID sendiri disebut sebagai representasi dari bentuk komitmen pemerintah Indonesia dalam menjalankan diplomasi perdamaian dan kemanusiaan, sesuai dengan amanat konstitusi.
Sejak berdiri pada Oktober 2019, Indonesian AID telah memberikan hibah kerja sama pembangunan senilai Rp356,58 miliar kepada 49 negara sahabat, termasuk Palestina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini, dan Fiji.
Lembaga ini, yang didanai dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), berperan aktif dalam mendukung berbagai program multilateral dan bilateral, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan.
“Selama 4 tahun beroperasi, lembaga ini telah memberikan hibah kerja sama pembangunan senilai Rp356,58 miliar ke 49 negara sahabat, termasuk Palestina, Ukraina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini dan Fiji,” pungkas Sri Mulyani.