Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Pecat Pelaku Bully di Sekolah!

JUMAT, 08 MARET 2024 | 05:42 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Kalangan anggota DPRD DKI Jakarta merespons maraknya aksi bully atau perundungan di lingkungan sekolah. Sebab tak jarang korban bully mengalami trauma mendalam, bahkan hingga nekat melakukan bunuh diri.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Azis Muslim meminta kepada seluruh pihak terkait dengan kebijakan di dunia pendidikan agar memberikan sanksi tegas kepada pelaku perundungan. Seperti sanksi drop out atau dikeluarkan dari sekolah.

Menurut dia, sanksi drop out sangat layak diberikan kepada pelaku perundungan. Pihak sekolah juga diminta untuk berani mengambil tindakan tersebut. Terlebih, pelaku perundungan tak bisa diberi sanksi hukuman pidana karena masih di bawah umur.

“Yang jadi masalah ketika pelakunya dibawa ke ranah hukum. Kalaupun memang ini masih anak didik, kepala sekolah harus berani mengambil keuputusan untuk mengeluarkan siswa yang terlibat perundungan,” kata Abdul Azis Muslim di dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta, Jumat (8/3).

Dengan sanksi itu, Azis berharap kasus perundungan di lingkungan sekolah tidak ada lagi. Ia juga menyayangkan banyak kasus perundungan kerap berakhir secara damai alias kekeluargaan.

Padahal mental dan psikologis korban pasti terganggu bahkan tak sedikit yang mengalami trauma hingga dewasa.

“Yang terpenting tidak ada lagi anak-anak yang berbuat kurang baik. Kalau sekolah negeri dicabut KJP (Kartu Jakarta Pintar). Nanti dari pihak kepolisian jangan ragu untuk tidak membuat surat keterangan kelakuan baik, kalau bisa disuruh masuk penjara dulu,” demikian  Aziz.

Dari data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang tahun 2023 terdapat 3.800 kasus perundungan dan setengahnya terjadi di lembaga pendidikan, termasuk pondok pesantren.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya