Berita

Ilustrasi Bank Dunia/Net

Politik

Perwakilan Bank Dunia Arogan Campuri Urusan Politik Indonesia

KAMIS, 29 FEBRUARI 2024 | 15:51 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Bank Dunia terlalu jauh mencampuri urusan politik domestik dengan mengomentari soal program makan siang dan susu gratis yang dicanangkan pasangan Capres dan Cawapres 2024, Prabowo-Gibran.

Dosen Komunikasi Universitas Binus, Putro Mas Gunawan bahkan menuding Bank Dunia melalui Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen ikut cawe-cawe terhadap isu domestik Indonesia.

Apalagi, faktanya Satu menyoroti isu yang masih dalam tataran program kampanye salah satu paslon Pemilu 2024.


"Ucapan Satu jelas keluar dari batasan tupoksinya sebagai wakil Bank Dunia. Mengomentari program kampanye salah satu capres yang secara resmi masih berkontestasi, adalah sebuah bentuk arogansi," kata Putro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/2).

Putro berujar, Prabowo-Gibran memang unggul mutlak dalam perhitungan sementara Pemilu 2024, namun paslon nomor urut 2 ini belum secara resmi ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU RI.

Oleh karenanya, aneh jika perwakilan Bank Dunia itu terlalu jauh masuk pada ranah isu politis di Indonesia.

Putro juga mencermati, suara dari Bank Dunia tak selamanya mencerminkan kepentingan bersama. Ucapan perwakilan Bank Dunia lebih sering menjadi representasi kepentingan barat, utamanya Amerika dan Eropa.

Prinsip itu yang menurut Putro bisa jadi dilekatkan pada konteks ucapan Satu Kahkonen soal program makan siang dan susu gratis.

"Bank Dunia dan pemerintah Indonesia mesti bersikap tegas pada tindakan Satu Kahkonen. Kesalahan fatal Satu mencampuri urusan politik dalam negeri mesti dikompensasi dengan menarik Satu dari Indonesia," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya