Berita

Ilustrasi polisi Jepang/Net

Dunia

KJRI Osaka Kawal Kasus WNI Jepang Diduga Terlantarkan Bayi hingga Tewas

KAMIS, 29 FEBRUARI 2024 | 10:09 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kasus penelantaran bayi yang menjerat warga negara Indonesia di Hiroshima, Jepang tengah ditangani oleh Konsulat Jenderal RI di Osaka.

Kabar itu diungkap oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal dalam sebuah pernyataan pada Kamis (29/2).

Dikatakan Iqbal, pihak KJRI Osaka telah memperoleh informasi mengenai seorang WNI berinisial (JP) berusia 21 tahun yang diamankan oleh Kepolisian Onomichi, Prefektur Hiroshima karena menelantarkan bayi yang baru dilahirkan hingga meninggal.

Merespon kabar tersebut, lanjut Lalu, KJRI Osaka kemudian berkoordinasi dengan Kepolisian Onomichi dan pihak-pihak terkait, termasuk pihak Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Indonesia sebagai pengirim dan pihak penerima di Jepang (kumiai).

"Kemlu dan KJRI Osaka akan terus memonitor kasus ini dan akan  memberikan pendampingan kekonsuleran jika JP memberikan izin dan akses," ungkap Iqbal.

Saat ini Kepolisian Onomichi masih melakukan proses penyelidikan guna menetapkan status hukum JP.

Berdasarkan privacy act, Kepolisian Onomichi tidak bisa memberikan informasi yang lebih detail karena belum diperoleh persetujuan dari JP.

Kasus bermula pada Minggu (25/2), ketika salah seorang rekan kerja JP menemukan bayi yang ternyata telah meninggal. Ia pun langsung menghubungi polisi.

Ketika polisi tiba di lokasi, mereka menemukan jasad bayi itu dibungkus dengan tali pusar masih menempel di badannya.

WNI yang ditangkap polisi prefektur Hiroshima itu diberitakan menjadi pekerja paruh waktu dari Kota Onomichi. Ia datang ke Jepang pada September 2013 dan tinggal di asrama dengan single room.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya