Berita

Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono salaman di tengah-tengah anggota kabinet lainnya/Net

Politik

AHY-Moeldoko Akrab, Muslim: Kudeta Demokrat Sandiwara Belaka?

SENIN, 26 FEBRUARI 2024 | 15:08 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Keakraban Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, membuat publik curiga bahwa upaya kudeta yang pernah dilakukan terhadap Partai Demokrat hanya gimmick untuk menarik simpati.

Kecurigaan itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, usai melihat keakraban AHY dengan Moeldoko, setelah Ketua Umum Partai Demokrat itu gabung Pemerintahan Joko Widodo.

"Bisa jadi AHY dan Moeldoko sudah saling memaafkan, setelah upaya ambil alih paksa Demokrat oleh Moeldoko gagal," kata Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/2).

Hanya saja, kata Muslim, publik tentu mempertanyakan kebenaran upaya kudeta oleh Moeldoko itu, setelah AHY dan SBY kini merapat ke Pemerintahan Jokowi.

"Upaya kudeta itu murni dari Moeldoko atas suruhan untuk menarik Demokrat agar di bawah kendali Jokowi, atau ada unsur kesengajaan yang dilakukan SBY, untuk menaikkan daya tawar sebagai partai terzalimi, agar mendapat simpati publik, supaya terdongkrak dan naik pamor?" Muslim balik bertanya.

Mengingat, sambungnya, Moeldoko merupakan panglima TNI saat SBY masih menjabat sebagai presiden.

"Kalau dilihat dari pertarungan merebut dan mengkudeta Demokrat oleh Moeldoko, dan sekarang mau gabung dengan istana, dan AHY-Moeldoko ketemu adem saja, apakah upaya kudeta itu sandiwara belaka? Atau sekadar gimmick?" urainya.

Apalagi pada saat isu kudeta, partai politik lainnya sudah sibuk membangun koalisi dan konsolidasi menjelang Pilpres 2024.

"Publik menganggap, bisa saja Jokowi sudah tidak nyaman lagi dengan PDIP dan bermanuver menggunakan Moeldoko, agar memperkuat barisan Parpol pendukungnya, dan itu disetting oleh SBY sebagai partai terzalimi, untuk mendapat keuntungan politik?" pungkas Muslim.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya