Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Peternak Ayam Blitar Merugi Karena Identitas Mereka Digunakan Asosiasi Tanpa Izin

SABTU, 24 FEBRUARI 2024 | 06:00 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Musman Afandi (63), salah seorang peternak ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tengah kebingungan. Pasalnya pengajuan untuk mendapatkan bantuan jagung subsidi dari pemerintah selalu ditolak.

Usut punya usut, KTP milik warga Desa Bendosewo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar tersebut ternyata sudah digunakan oleh salah satu asosiasi peternak ayam yang tidak bertanggungjawab.

Musman mengatakan, dia mengetahui KTP miliknya sudah digunakan dari pihak Dinas Peternakan. Informasi yang didapat, KTP sudah digunakan untuk pengajuan bantuan jagung subsidi.

"Saya bingung KTP saya ditolak oleh Dinas Peternakan, katanya sudah diajukan oleh salah satu asosiasi peternak ayam Pinsar. Padahal, saya tidak merasa mengajukan ke asosiasi tersebut," terangnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (23/2).

Dituturkan Musman, KTP tersebut digunakan untuk pengajuan jagung sebanyak 27 ton tanpa adanya konfirmasi kepada dirinya.

“Saya sangat kecewa dan marah karena KTP saya diajukan tanpa konfirmasi, kalau seperti ini kan saya jadi tidak bisa mengajukan jagung subsidi, dan ini sangat merugikan saya," keluhnya.

Nasib senada juga dikeluhkan oleh Lilik Mubaidiyah (61) warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, yang sama-sama KTP miliknya digunakan untuk pengajuan jagung subsidi.

"Saat ke Dinas Peternakan, ternyata KTP saya ditolak karena telah didaftarkan oleh salah satu asosiasi yang tak bertanggung jawab sebesar 27 ton," ungkapnya.

Lilik menduga, kemungkinan ada peternak ayam lain yang senasib dengannya, tidak bisa mengajukan jagung subsidi karena KTP sudah digunakan untuk pengajuan jagung.

“Mungkin di luar sana masih banyak kasus seperti saya, tidak dapat memperoleh jagung subsidi karena KTP-nya sudah digunakan,” tutur Lilik.

Pemerintah Pusat melalui Bapanas telah menggelontorkan bantuan jagung subsidi untuk peternak ayam petelur berskala kecil.

Hal ini dilakukan pemerintah karena harga jagung lokal di pasaran sudah sangat tinggi. Bahkan harga jagung lokal sempat menyentuh harga Rp9.500/kg, padahal harga normal di bawah Rp6.000/kg.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Pria Gagal Nyaleg Sampai Nekat Bunuh Diri Depan MA Brasil

Jumat, 15 November 2024 | 14:03

Ijazah Pesantren Harus Diakui Negara Tanpa Syarat

Jumat, 15 November 2024 | 13:55

Rumah Tokoh Asal Riau Dilelang Bank Gara-gara Debiturnya Ngemplang Kedit

Jumat, 15 November 2024 | 13:54

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Jumat, 15 November 2024 | 13:45

Pemprov DKI Pastikan Program Bansos Tak Berkaitan dengan Dukungan Pilkada

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dipimpin Puan, Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK Tertutup

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan: Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya dan Inspirasi Membangun Nasionalisme

Jumat, 15 November 2024 | 13:31

Regulasi IPS Biang Kerok Kemurkaan Peternak Sapi Perah

Jumat, 15 November 2024 | 13:19

Permintaan Baterai Naik, Komatsu Jepang Tingkatkan Investasi di AS

Jumat, 15 November 2024 | 13:01

Citra Kejaksaan Bisa Terpuruk Jika Tidak Koreksi Diri

Jumat, 15 November 2024 | 12:59

Selengkapnya