Berita

Ilustrasi Deforestasi/Net

Politik

Gerakan Pelestarian Lingkungan Berbasis Agama Muncul, Aktivis Lingkungan: Pertanda Hal yang Urgen

KAMIS, 22 FEBRUARI 2024 | 22:38 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Kelompok agama merupakan kelompok terbesar dalam mendorong percepatan upaya pelestarian lingkungan. Karena itu, penggalangan kekuatan serta pengarusutamaan isu lingkungan hidup juga menjadi tanggungjawab tokoh agama.

Demikian salah satu poin yang disampaikan aktivis lingkungan Testriono dalam Diskusi Terarah bertajuk “Religious Environmentalism Action (REACT): Identitas Agama dan Aktivisme Lingkungan: Aktor, Strategi, dan Jaringan” yang berlangsung di Hotel Jambuluwuk Thamrin, Jakarta, pada 20-22 Februari 2024.

Diskusi yang diinisiasi oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta ini diikuti 29 aktivis lingkungan, bersama Kedutaan Besar Belanda ini merupakan bagian dari proyek REACT yang bertujuan memperkuat aksi lingkungan hidup di Indonesia.


“Diskusi ini bertujuan untuk mempelajari aktivisme lingkungan berbasis agama, kepercayaan, dan kearifan lokal serta membangun jaringan antar aktor-aktor tersebut. Kami ingin menggali informasi terkait aktivisme lingkungan dan identitas agama langsung dari para aktivis,” katanya.

Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta, Didin Syafruddin, menegaskan bahwa solusi krisis lingkungan hidup tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah dan politisi.

“Sudah mulai tumbuh gerakan lingkungan berbasis keagamaan. Ketika agama dibawa-bawa, artinya ada hal yang urgent yang perlu ditangani bersama,” tuturnya.

Diskusi ini menekankan pentingnya aktivisme lingkungan berbasis agama, kepercayaan, dan kearifan lokal dalam mengatasi krisis lingkungan. Salah satu peserta diskusi, perwakilan dari Green Faith Indonesia, Ita Rosita, menegaskan bahwa upaya
melestarikan lingkungan betapapun sulit perlu terus diupayakan. Penggalangan kekuatan serta pengarusutamaan isu ini juga jadi tanggung jawab tokoh agama.

“Tidak boleh putus asa. Kelompok agama adalah kelompok terbesar untuk perubahan,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya