Berita

Webinar literasi digital ”Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial"/Ist

Bisnis

Awali Program Literasi Digital, Kominfo Bagikan Jurus Aman Bermedsos untuk Pelajar dan Santri

KAMIS, 22 FEBRUARI 2024 | 17:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Berkembangnya teknologi dalam dunia internet, ternyata berjalan seiring dengan munculnya beragam tindak kejahatan siber.

Direktur Utama PT Tumbuh Bersama Bangsa dan founder edufair.id A.A. Ngurah Bagus Aristayudha mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dan memastikan bahwa kegiatan berinternet tersebut aman.

Masyarakat perlu menerapkan komunikasi digital secara baik, yang mencakup etika dan pemahaman tentang bagaimana berinteraksi secara online.


Berbicara dalam webinar literasi digital ”Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial”, Kamis (22/2),   Aristayudha menegaskan bahwa pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat setiap tahun, perlu dibarengi dengan menumbuhkan kesadaran menjaga keamanan perangkat dan akun media sosial oleh penggunanya.

”Salah satu kunci keamanan digital adalah bikin password yang kuat dan unik. Yang lagi tren misalnya, penggunaan password alay, multi icon, ada huruf besar dan kecil, juga penggunaan angka dan emoticon lucu,” tuturnya.  

Password alay, lanjut Aristayudha, justru lebih jitu menjadi fitur keamanan akun pribadi dibandingkan memakai nama akhir pacar atau tanggal lahir.

”Tidak kalah penting, lakukan otentikasi dua faktor dan sering ubah password dalam waktu tertentu agar akun lebih aman dari serangan beragam kejahatan siber,” saran Aristayudha, yang juga dosen Bisnis Digital Universitas Bali Internasional (UNBI).

Webinar literasi digital ini adalah kerja bareng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ditujukan untuk komunitas pendidikan di Kabupaten Dompu.

Webinar ini merupakan kegiatan pertama yang digelar di NTB dalam bingkai kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2024.

Dalam acara tersebut, hadir pula secara online dua pembicara lain, yaitu musisi Roland International Mia Marcellina dan Mom Influencer Ana Livian, serta Anissa Rilia yang bertindak selaku host.

Mia Marcellina menekankan semakin seriusnya ancaman penjahat siber yang harus ditangkal. Di antaranya penipuan, kejahatan, dan pencurian akun. Lalu, malware, phishing, scam, password lemah, serta human error adalah hal-hal yang sebaiknya diketahui oleh pengguna digital untuk mencegah terjadinya risiko.

"Untuk menghindari berbagai potensi buruk itu, salah satunya jangan sembarang klik link. Klik hanya situs dengan tanda http yang ada ’s’-nya, karena ’s’ itu artinya secured. Bahayanya, mereka bisa mengakses dan menyedot saldo m-banking kita. Sudah banyak korban,” jelas Mia.

Sementara Ana Livian mengatakan, etika dalam bermedia sosial mesti dijaga.

"Jejak digital sangat berbahaya kalau tidak dijaga. Dulu, berlaku mulutmu harimaumu, sekarang menjadi jarimu harimaumu. Jaga betul jarimu saat bergaul di ruang digital, think before text,” pungkas Ana Livian.

Kegiatan #literasidigitalkominfo yang digelar sejak 2017, merupakan program nasional untuk meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024.

Program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD) ini membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.

Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Khusus webinar di Dompu hari ini, diskusi online diikuti secara nobar oleh para siswa dan santri di sejumlah sekolah, di antaranya: SMAN 1 dan 2 Dompu, SMPN 4 Dompu, SMAN 1 dan 2 Woja, SMPN 1 dan 3 Woja, SMP-IT Imam Bukhori Dompu, serta MAN Dompu.

Program literasi digital dipandang penting, utamanya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
 
Kecakapan digital menjadi kian urgen, karena menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya