Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga saat melakukan konferensi pers usai penutupan Rapat Kerja Kemendag, 21 Februari 2024/RMOL
Dalam upaya melakukan transformasi ekonomi dalam negeri, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mendorong ekspor komoditas yang bernilai tambah tinggi dengan menggencarkan hilirisasi.
Hal tersebut disampaikan Jerry dalam pidatonya di penutupan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2024, Rabu (21/2).
“Terkait perdagangan luar negeri, ekspor Indonesia harus bertransformasi dari komoditas mentah yang bernilai tambah rendah menuju produk ekspor berbasis manufaktur berteknologi tinggi dan menengah,” ujarnya, di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah.
Menurutnya, transformasi itu perlu didukung dengan kebijakan penguatan diplomasi perdagangan guna meningkatkan daya saing ekspor Indonesia. Untuk itu, ia mendorong kebijakan hilirisasi yang berfokus pada pasar dan produk potensial.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendag Jerry menuturkan bahwa pengembangan sektor perdagangan ke arah yang lebih baik juga akan terlihat dengan tersedianya sumber daya manusia (SDM) bidang perdagangan yang profesional dan berdaya saing.
"Untuk itu dalam mewujudkan hal tersebut, transformasi perlu dilakukan melalui penguatan tata kelola kelembagaan, sistem informasi perdagangan yang terintegrasi, sistem kerja yang berbasis digital menuju otomatisasi, serta inovasi manajemen dan kompetensi SDM," ujarnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Jerry di tengah prediksi pertumbuhan dunia pada tahun ini diyakini akan kembali mengalami perlambatan, yang disebabkan situasi geopolitik. Sehingga mendorong negara-negara bertindak protektif dan meningkatkan fragmentasi ekonomi, serta terjadinya konfigurasi ulang rantai pasok.
International Monetary Fund (IMF) sendiri dalam rilis Januari 2024 menyampaikan, proyeksi pertumbuhan ekonomi global hanya tumbuh sebesar 3,1 persen, sama dengan 2023. Lebih lanjut, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan China mengalami pelemahan pada 2024.
Sementara pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2024 dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,2 persen. Kondisi tersebut akan menjadi awal dari rangkaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang merupakan arah kebijakan Kemendag, untuk melakukan transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas tahun 2045.