Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Lebih dari 15.000 Karyawan Bersatu dalam Serikat Pekerja Samsung

KAMIS, 22 FEBRUARI 2024 | 08:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Karyawan di empat perusahaan Samsung Group telah membentuk serikat pekerja dengan sekitar 15.800 anggota. Langkah ini selaras dengan pendekatan baru raksasa teknologi tersebut dalam melakukan negosiasi antara manajemen dan buruh.

Serikat pekerja ini merupakan konsolidasi dari divisi smartphone dan elektronik konsumen Samsung Electronics, Samsung Display, Samsung Biologics, dan Samsung Fire & Marine Insurance.

Ini adalah serikat pekerja terintegrasi pertama Samsung yang mencakup beberapa grup perusahaan.  


Dikutip dari Nikkei, Kamis (22/2), acara pelantikan digelar pada Senin (19/2), di mana serikat tersebut menyatakan siap memajukan kepentingan pekerja Samsung dan mewujudkan budaya kerja yang sah dan masuk akal tanpa bias politik.

Mereka menyatakan akan fokus pada aktivitas serikat buruh dan menjauhkan diri dari pendekatan garis keras yang terkait dengan Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU), sebuah serikat buruh terkemuka di Korea Selatan.

KCTU telah memimpin pemogokan di Hyundai Motor dan pembuat kapal. Kadang-kadang, aksi buruhnya meningkat menjadi aksi duduk di pabrik yang berujung pada penangkapan.

Samsung telah lama melarang pembentukan serikat pekerja sejalan dengan komitmen pendirinya, Lee Byung-chul. Penerus dan mendiang Ketua Lee Kun-hee tidak menganjurkan pembentukan serikat pekerja sekaligus menjamin tingkat kompensasi tertinggi di industri.

“Samsung belum mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” kata pimpinan Samsung saat ini, Lee Jae-yong, ketika ia mengumumkan perubahan kebijakan pada bulan Mei 2020, seperti dimuat Nikkei Asia.

Ia berjanji untuk menjamin hak-hak pekerja dan membangun budaya manajemen tenaga kerja yang sehat.

Beberapa serikat pekerja dibentuk di dalam Samsung Group pada masa pemerintahan mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang basis dukungannya mencakup serikat pekerja.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya