Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah (kiri), dan anggota Badan Pelaksana BPKH, Acep Riana Jayaprawira (kanan)/RMOL
Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyelenggarakan Risk Forum 2024 bertema “Global and Middle East Outlook Risk and Its Impact on Investment and on Hajj Organizing”, 21-22 Februari 2024, di Jakarta.
Forum itu bertujuan mengidentifikasi berbagai risiko global dan regional yang dapat memengaruhi keberlanjutan usaha BPKH dalam pengelolaan keuangan haji.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, dalam sambutannya menyatakan, Risk Forum 2024 merupakan ikhtiar memitigasi risiko investasi di dalam dan luar negeri yang akan dilakukan BPKH.
“Forum ini diharapkan memberi kontribusi BPKH dalam memitigasi risiko dalam ekosistem perhajian serta keuangan syariah Indonesia,” kata Fadlul, di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).
Sementara anggota Badan Pelaksana BPKH, Acep Riana Jayaprawira, mengungkapkan, Risk Forum 2024 merupakan salah satu upaya BPKH meningkatkan pemahaman tentang risiko global dan regional, serta merumuskan strategi memitigasi risiko dan memastikan keberlangsungan pengelolaan keuangan haji di masa depan.
“Risk Forum ini diharapkan mampu memberikan insights dan rekomendasi yang bermanfaat bagi BPKH dalam menghadapi berbagai risiko global dan regional, khususnya Timur Tengah,” katanya.
Hadir pada forum itu, Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk Asia Tenggara, Wempi Saputra, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Bagus Hendraning Kobarsyih, serta Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Yusron Bahauddin Ambary.
Ada juga Direktur Group Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Herman Saheruddin, Deputi Direktur Surveillance Industri Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bayu Dwi Kariastanto, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, dan Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.
Mereka akan memaparkan berbagai perspektif dan solusi mitigasi risiko untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait aspek risiko global dan risiko di Timur Tengah, serta dampaknya pada penyelenggaraan ibadah haji.