Berita

Aksi solidaritas kematian Alexei Navalny di Rusia pada Sabtu, 17 Februari 2024/AFP

Dunia

400 Aktivis Anti Putin Ditangkap dalam Solidaritas Kematian Navalny

MINGGU, 18 FEBRUARI 2024 | 20:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Gelombang penangkapan massal terjadi di seluruh Rusia setelah kematian aktivis antikorupsi Rusia sekaligus penentang paling kuat Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny.

Menurut kelompok hak asasi manusia OVD-Info, lebih dari 400 orang telah ditahan dalam berbagai acara di 32 kota pada pekan ini, yang menandai penangkapan terbesar sejak September 2022 lalu.

Navalny, mantan pengacara berusia 47 tahun itu diketahui meninggal pada Jumat (16/2) setelah berjalan-jalan di sel tempat dia menjalani hukuman. Teragisnya, staf medis tidak dapat menyelamatkan nyawanya.


Setelah kematiannya, banyak warga Rusia yang menyampaikan dukungan dengan berkumpul sambil meletakkan bunga di berbagai tempat untuk mengenang aktivis terkemuka itu. Sementara beberapa orang lainnya menyanyikan himne dan yang lainnya saling berpelukan sambil menitikkan air mata.

"Saya merasa sangat kasihan padanya dan negara kami," kata seorang wanita berusia 83 tahun yang menghadiri acara tersebut, dikutip Reuters.

Kematian Navalny dianggap telah menambah ketegangan menjelang pemilihan presiden bulan Maret, terlebih saat Putin tengah bersiap untuk mempertahankan kekuasaannya hingga setidaknya tahun 2030.

Berdasarkan keterangan dari OVD-Info, penangkapan besar-besaran terjadi di St Petersburg dan Moskow, dua kota di mana dukungan terhadap Navalny sangat kuat.

OVD-Info mencatat lebih dari 200 orang telah ditahan di St. Petersburg hingga Sabtu (17/2) pukul 20.00 waktu setempat. Selain itu, penangkapan individu juga terjadi di kota-kota kecil di seluruh Rusia, saat solidaritas terhadap Navalny terus meluas.

Terdapat laporan dari Luhansk, wilayah Ukraina yang kini berada di bawah kendali Rusia, bahwa penduduk setempat juga ikut meletakkan bunga untuk menghormati Navalny di sebuah monumen untuk memperingati korban rezim Uni Soviet Joseph Stalin.

Sementara pihak berwenang berusaha menghilangkan bunga yang diletakkan oleh para demonstran. Namun tindakan solidaritas terus muncul di berbagai tempat.

Sejauh ini, kelompok aktivis memperkirakan bahwa jumlah tahanan  akan lebih tinggi daripada yang mereka publikasikan, namun polisi Rusia menolak memberikan komentar.

Navalny sendiri merupakan aktivis yang dijatuhi hukuman tambahan 19 tahun pada bulan Agustus setelah pengadilan memvonisnya karena “ekstremisme” dalam persidangan yang diadakan di dalam penjara dengan keamanan tinggi.

Selama di dalam penjara, pihak keluarga mengatakan Navalny mengalami perlakuan buruk dan kesehatannya terus menurun terutama saat ia melakukan aksi mogok makan. Namun belakangan, dikabarkan Navalny telah sehat kembali.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya