Berita

Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto/Ist

Politik

Denny JA Ungkap 5 Alasan Jadi Konsultan Politik Prabowo

MINGGU, 18 FEBRUARI 2024 | 20:12 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA mengaku ditelepon oleh Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto pada Sabtu (17/2).

“(Pembicaraan) Santai saja, kami bercakap-cakap lewat handphone selama sekitar 10 menit," kata Denny dalam keterangannya, Minggu (18/2).

Prabowo, menurut Denny, mengucapkan terima kasih atas kerja membantunya terpilih sebagai capres.

“Prabowo mengutip satu kalimat saya ketika kami pertama kali bertemu di tahun 2023, setelah lama tak jumpa."

Menurut Denny, Prabowo berucap, 'Den (Denny JA), gue ingat kata-kata elo waktu elu bilang, Pak, saya tak ingin membantu capres yang akan kalah.' Selanjutnya, kata Denny, dirinya dan Prabowo tertawa bareng.

Denny melanjutkan, Prabowo memujinya yang sukses ikut memenangkan presiden sebanyak lima kali berturut-turut,

"Wah, Den, itu prestasi dunia," ucap Denny menirukan Prabowo.

Denny menyatakan lima hal yang membuatnya selaku konsultan politik membantu Prabowo untuk menjadi presiden di tahun 2024.

"Pertama, Prabowo punya kemungkinan menang paling besar. Simpel saja saya melihatnya. Saya sudah punya insting. Jokowi pada waktunya akan membantu Prabowo, dan diketahui publik luas," kata Denny.

Di Pilpres 2019, Jokowi bertarung dengan Prabowo. Dukungan kepada dua capres ini, jika digabung, suaranya itu 100 persen seluruh pemilih Indonesia.

Di Pilpres 2024, ketika mereka bergabung kembali, menyatukan kekuatan, berarti 100 Persen dukungan pemilih pula kekuatannya.

"Katakanlah 50 persen pendukung lamanya pergi, karena tak setuju kerjasama Prabowo dan Jokowi, toh masih ada 50 persen lagi pendukungnya yang tersisa," kata Denny.

Denny berpendapat, 50 persen dukungan itu sudah besar sekali. Sudah cukup kemungkinannya untuk menang. Bahkan cukup untuk menang satu putaran saja.

Kedua, kegigihan Prabowo mengejar matahari untuk mendapatkan mandat menjadi presiden. Denny mengaku mengikuti secara khusus sejak Pilpres 2004.

Saat itu Prabowo sudah ikut konvensi Partai Golkar, dan gagal. Lalu Pilpres 2009, Prabowo sebagai calon wakil presiden. Kembali ia gagal.

Kemudian Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo maju sebagai capres. Kembali Prabowo kalah. Ia ikut lagi di tahun 2024.

Kegigihan mengejar matahari ini pastilah ada yang sangat ingin Prabowo wujudkan. Ia menyimpan satu energi besar sekali, ingin melakukan sesuatu bagi negerinya.

"Alasan ketiga, “It is now or never. Pilpres 2024 ini menjadi the last dance, pertarungan terakhir bagi Prabowo. Jika kalah, maka tak ada lagi momen pilpres yang bisa ia ikuti, karena mungkin juga masalah usia," kata Denny.

Denny mengaku ingat sekali waktu jumpa Prabowo di bulan Mei 2023. Ketika itu Denny menyanyikan lagu It Is Now or Never milik Elvis Presley.

“Pak, lagu ini juga buat Bapak (Prabowo). Kalau Bapak ingin jadi presiden, kesempatannya tinggal sekarang, Pak. Dan harus menang. Now! Jika tidak, ia never untuk menjadi presiden," sambung Denny.

Keempat, yang membuat Denny juga memilih mendukung Prabowo adalah ia pemimpin konsensus. Prabowo memiliki karakter kepemimpinan yang memang dibutuhkan di negeri ini.

Itu kemampuan mengubah lawan menjadi kawan. Mengubah penentang menjadi pendukung.

"Kita lihat contoh, banyak sekali, jenderal, aktivis, dan tokoh-tokoh yang tadinya menentangnya, tiba-tiba berubah menjadi pendukungnya," kata Denny.

Kelima, yang penting, adalah visinya. Prabowo ingin sekali Indonesia menjadi macan Asia. Juga negara kita saat ini menuju Indonesia emas 2045.

Begitu kuat keinginannya membawa Indonesia menjadi negara besar di Asia, bahkan di dunia. Dengan passion sekuat itu, banyak hal menjadi mudah, tinggal diperkuat saja oleh kemampuan teknokratis para pembantunya.

"Saya berdiri di samping Prabowo dengan sikap seorang profesional sejati. Yaitu memberi gagasan positif. Mendukungnya ketika ia benar. Tapi juga nanti ikut menegurnya ketika ia salah," kata Denny.

"Sikap profesional itu sama dengan sikap teman sejati. Kita mendukung ketika teman benar. Juga menegur ketika teman salah," imbuhnya.



Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya