Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu/Net
Di tengah perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza, wilayah Selatan Israel dilaporkan telah menjadi sasaran teror.
Mengutip laporan Israel Times pada Sabtu (17/2), terjadi aksi penembakan oleh seorang teroris di wilayah persimpangan Re’em, sebelah utara kota Kiryat Maleakhi, hari Jumat (16/2), sekitar pukul 12.30 waktu setempat.
Kepolisian setempat berhasil mengidentifikasi bernama pelaku bernama Fadi Jamjoum (37) dari Shuafat di Yerusalem Timur dan memiliki izin tinggal di Israel.
Dikatakan, Jamjoum datang ke lokasi kejadian menggunakan kendaraan dan secara tiba-tiba menembaki warga yang ada di terminal bus dengan pistol.
Akibatnya, dua orang tewas dan enam lainnya dalam keadaan sekarat. Sementara sang pelaku telah berhasil diamankan pihak kepolisian.
"Dia (Jamjoum) akhirnya ditembak dan dibunuh oleh petugas cadangan IDF yang sedang tidak bertugas di tempat kejadian," ungkap laporan tersebut.
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus penembakan tersebut dan memastikan tidak ada teroris lain yang terlibat. Meskipun mereka yakin bahwa Jamjoum kemungkinan besar bertindak sendiri.
Layanan ambulan Magen David Adom (MDA) mengaku telah mengangkut enam orang di lokasi kejadian, termasuk seorang pria berusia 20-an dalam kondisi kritis yang kemudian dinyatakan meninggal di Kaplan Medical Center Rehovot.
MDA kemudian mengatakan pasien luka bertambah tiga orang dalam kondisi serius, salah satunya juga dinyatakan meninggal di Kaplan.
Satu dari dua korban tewas berhasil diidentifikasi sebagai Yishai Gertner (23) dari Modiin Illit.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan bela sungkawa terhadap insiden di wilayah Israel Selatan. Dia semakin berambisi menghabisi seluruh jaringan teror yang ada Jalur Gaza.
"Saya menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati saya yang terdalam kepada keluarga mereka yang terbunuh dalam serangan di Re’em Junction. Para pembunuh ingin membunuh kita semua," kata Netanyahu.