Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pendapatan Pajak Turun, Korsel Pastikan Tidak akan Naikkan Harga Rokok

SABTU, 10 FEBRUARI 2024 | 14:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meskipun pendapatan pajak mengalami penurunan, Pemerintah Korea Selatan memastikan tidak akan menaikkan harga rokok.

Sebelumnya media di negara itu mengabarkan kemungkinan pemerintah akan menaikkan harga rokok setelah pemilu bulan April di tengah berkurangnya pendapatan pajak di tengah perlambatan ekonomi.

“Tidak benar bahwa pemerintah sedang mengkaji kenaikan harga rokok atau penyesuaian tarif pajak tembakau. Kami tidak memiliki rencana seperti itu bahkan setelah pemilihan umum pada bulan April,” kata seorang pejabat kementerian keuangan pada Jumat, seperti dimuat Yonhap, Jumat (9/2).

Pejabat lainnya mengatakan kementerian berencana mengadakan pertemuan dengan para pejabat di industri tembakau dan menegaskan kembali keputusan pemerintah.

Tahun lalu, total pendapatan Korea Selatan, termasuk keuntungan pajak, turun 77 triliun won (904,6 triliun rupiah), karena keuntungan pajak turun 51,9 triliun won dari tahun sebelumnya terutama karena lemahnya kinerja perusahaan dan lesunya pasar real estate, menurut data pemerintah.

Pada 2015, pemerintah terakhir kali menaikkan harga rokok sebesar 80 persen menjadi 4.500 won (Rp52.800) per bungkus, dengan alasan perlunya lebih banyak upaya untuk mengurangi kebiasaan merokok dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Dari harga tersebut, lebih dari 70 persennya untuk konsumsi tembakau, pertambahan nilai, dan berbagai pajak lainnya.

Pada tahun 2021, kementerian kesehatan mengumumkan rencana untuk menaikkan harga menjadi sekitar 8.000 won selama dekade mendatang, dengan mengatakan bahwa harga rata-rata per bungkus di negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan adalah sekitar 7 dolar AS.

Setelah kenaikan harga pada tahun 2015, pajak hasil tembakau terus meningkat dari 7 triliun won pada tahun 2014 menjadi 10,5 triliun won pada tahun 2015 dan selanjutnya menjadi 11,2 triliun won pada tahun 2017. Jumlah tersebut mencapai 11,8 triliun won pada tahun 2022.

Tingkat merokok di kalangan pria Korea berusia 19 tahun ke atas mencapai rekor terendah sebesar 19,3 persen pada tahun 2021.

Penjualan rokok di Korea Selatan turun tipis untuk pertama kalinya dalam empat tahun pada tahun 2013, namun penjualan rokok bebas bea melonjak 60,7 persen dibandingkan tahun lalu dan permintaan rokok elektronik meningkat 12,6 persen, menurut data pemerintah.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya