Berita

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok/Net

Politik

Serang Kinerja Jokowi, Mantan Ahoker Ungkap Mulut Ahok Sampah

JUMAT, 09 FEBRUARI 2024 | 21:12 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Komunitas mantan Ahoker atau relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 berkumpul melakukan aksi "Tolak Mulut Kotor Ahok" yang digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (9/2).

Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan dan kemarahan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu karena sudah berani menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa dasar yang jelas dengan mengatakan tidak bisa bekerja.

Ahok juga disebut menjelekkan Prabowo Subianto yang pernah mendorongnya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan menuduh Prabowo emosional.

“Kami adalah mantan Ahoker yang mendukung Pak Ahok di Pilkada DKI tahun 2017. Tolak mulut kotor Ahok yang seperti sampah. Hal ini terkait pernyataan Pak Ahok yang menyerang Pak Jokowi selaku presiden yang tidak bisa kerja dan Pak Prabowo emosional,” ujar Koordinator Mantan Komunitas Ahoker, C. Suhadi, dalam keterangannya, Jumat (9/2).

Suhadi menyampaikan, justru yang terjadi malah sebaliknya Ahok adalah seorang yang temperamental, mudah meledak-ledak emosinya ketika berbicara dengan lawan bicara yang tidak sependapat dengannya.

“Padahal waktu Ahok bicara sangat emosional dan bukan hanya itu saja, justru terkenal dengan emosionalnya. Ternyata tidak berubah Pak Ahok, malah sekarang menyerang tanpa data,” ucapnya.

Suhadi mengaku heran dengan tudingan Ahok terhadap Presiden Jokowi yang dianggap tidak bisa bekerja, karena faktanya kinerja Presiden Jokowi banyak diapresiasi banyak pihak, sehingga kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi.

“Pernyataan Ahok yang mengatakan Pak Jokowi tidak bisa kerja, tentunya sangat melukai kami, para relawannya yang sekarang tegak lurus ke Jokowi. Karena faktanya Pak Jokowi dalam soal kinerja sangat bisa,” tuturnya.

Lanjut Suhadi, track record Presiden Jokowi tidak hanya berjanji namun juga berhasil membuktikan program-program kerjanya baik saat menjadi wali kota Solo dua periode, gubernur DKI Jakarta maupun menjadi presiden selama dua periode ini.

“Dan bahkan hebat, hal ini sudah ditunjukkan pada saat menjadi walikota 2 kali di Solo dan menjadi gubernur DKI Jakarta bersama Pak Ahok. Jakarta Baru sebagai program kampanye menjadi kenyataan,” ungkapnya.

“Demikian juga pada saat Pak Jokowi menjadi presiden selama 2 periode, kerja-kerja fantastis telah dilakukan,” sambungnya.

Kinerja Presiden Jokowi, kata Suhadi, mendapat apresiasi besar dari publik dengan memperoleh tingkat kepuasan lebih dari 80%. Selain itu, hasil kinerjanya bisa dirasakan dan dilihat oleh masyarakat luas, seperti pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara dan bendungan masif di seluruh Indonesia.

Lalu mengambil alih saham Freeport menjadi mayoritas serta menggenjot hilirisasi sumber daya alam (SDA) Indonesia agar memberikan nilai tambah dan menjadi pondasi Indonesia Emas 2045.

“Membangun jalan tol, membangun bandara, mengambil alih saham Freeport dari 5 persen untuk Indonesia menjadi 51 persen. Langkah yang berani dan bisa kerja. Belum lagi hilirisasi yang menjadi pondasi Indonesia Emas telah dikerjakan. Banyak lagi kerja-kerja presiden yang luar biasa,” paparnya.

“Atas tangan dinginnya, beliau sangat dihormati dan diakui sebagai presiden terbaik buat Indonesia. Jadi, di mana letak tidak bisa kerjanya?” tambahnya.

Dikatakan Suhadi, tudingan-tudingan Ahok tanpa data itu ditengarai karena Ahok saat ini menjadi juru kampanye PDIP untuk memenangkan capres-cawapres Ganjar Pranowo–Mahfud MD.

Namun disayangkan, menurut Suhadi, dalam kampanye sebaiknya menyampaikan gagasan dan program paslon yang dijagokan, bukan malah menyerang secara personal paslon lain.

“Kesurupannya Ahok yang mengatakan Pak Jokowi gak bisa kerja, karena sekarang sudah ada di PDIP sebagai jurkam. Menurut kami tidak elok karena yang namanya kampanye menawarkan program kerja, bukan menyerang orang secara pribadi,” tegasnya.

“Jujur kami mantan Ahoker kecewa dengan langkah Ahok menyerang Pak Jokowi. Padahal Pak Jokowi sangat menghargai Pak Ahok karena pasca lepas dari penjara ditugaskan menjadi Komisaris Pertamina,” pungkasnya.

Sementara itu, relawan Ahoker lainnya, Marleyn Naomi Saerang mengatakan, para Ahoker marah dengan pernyataan Ahok yang menyudutkan kinerja Jokowi. Hal itu menurutnya, menimbulkan reaksi keras dari para pendukung Jokowi.

"Tentu ini akan memancing reaksi keras bukan hanya para pendukung Jokowi, tetapi mayoritas masyarakat Indonesia yang puas dengan kinerja Jokowi," jelas Naomi

"Maka para mantan Ahoker yang juga pendukung Jokowi ini berkumpul di Tugu Proklamasi untuk bersama-sama menyatakan bahwa kami sangat kecewa dan marah dengan pernyataan Ahok yang merendahkan Pak Jokowi yang tidak bisa kerja," tambahnya

Bagaimana pun, kata Naomi, pihaknya akan tegak lurus bersama Jokowi, sehingga pernyataan Ahok itu tidak bisa diterima. Dia memahami serangan Ahok itu karena adanya perbedaan politik, tetapi menyerang kinerja Jokowi itu kesalahan besar.

"Kami sekali lagi marah dan tidak terima. Silahkan Ahok berbeda politik itu haknya. Tapi paling tidak berkampanye lah dengan sejuk dan tidak provokatif. Apalagi menyerang Jokowi yang memiliki dukungan luas dari masyarakat, itu kesalahan besar," jelasnya

"Satu lagi Ahok mengatakan pak Prabowo sakit-sakitan. Sebagai pendukung 02 saya pribadi sangat menyesalkan ucapan ahok," pungkasnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Penyelundupan Ganja 159 Kg di Pelabuhan Bakauheni Digagalkan Polda Lampung

Jumat, 08 November 2024 | 01:53

Dorong Pengembangan Energi Panas Bumi, Pemerintah Bakal Suntik Dana ke PT Geo Dipa Energi

Jumat, 08 November 2024 | 01:36

Persib Menang Dramatis di Kandang Lion City, Hodak Akui Dinaungi Keberuntungan

Jumat, 08 November 2024 | 01:20

Dasar Hukum Penetapan Tersangka Tom Lembong Harus Dibuktikan

Jumat, 08 November 2024 | 00:59

Kemenkeu Siapkan Daftar Aset Sitaan BLBI untuk Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo

Jumat, 08 November 2024 | 00:45

Tiba di Surabaya, Kapal Selam Rusia Disambut Hangat Prajurit TNI AL

Jumat, 08 November 2024 | 00:25

Bahlil Umumkan Kepengurusan Lengkap Partai Golkar 2025-2029

Kamis, 07 November 2024 | 23:59

KPK: Korupsi di LPEI Rugikan Negara Rp1 Triliun

Kamis, 07 November 2024 | 23:22

Relawan Bobby Lovers Dituding Pelaku Pelemparan Wajah Edy Rahmayadi

Kamis, 07 November 2024 | 22:50

TNI AD-JHL Foundation Dukung Swasembada Pangan Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 22:46

Selengkapnya