Berita

Pendiri Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI), Denny JA/Ist

Politik

Mengukur Kredibilitas Lembaga Survei Gampang, Cukup Lacak Jejak Digital

RABU, 07 FEBRUARI 2024 | 18:25 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ada cara yang cukup mudah untuk menentukan kredibilitas sebuah lembaga survei dalam menyajikan hasil riset, yakni cukup hanya dengan melacak jejak digital.

Pendiri Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI), Denny JA, mengatakan, cara tersebut bisa dilakukan semua orang hanya dengan memanfaatkan mesin pencarian di internet.

"Kita bisa menjadikan studi kasus LSI Denny JA, sebagai lembaga survei (dan quick count), dan sebagai konsultan politik. Lihat jejaknya pada Pilpres 2019 saja, yang sudah terjadi," kata Denny JA dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/2).


Rekam jejak digital Pilpres 2019, KPU RI mengumumkan hasil pemilihan pada 21 Mei 2019, atau lima minggu setelah hari pencoblosan. Hasilnya pun diberitakan seluruh media massa.

Saat itu, pasangan Jokowi-Maruf menang dengan persentase 55,50 persen, dan Prabowo-Sandi di angka 44,50 persen.

Sementara pada 12 April 2019, LSI Denny JA menyampaikan prediksi survei pasangan Jokowi-Maruf menang dengan akan memperoleh dukungan 55,9 persen sampai 65,8 persen. Sementara Prabowo-Sandi 34,2 persen sampai 44,1 persen. Prediksi tersebut dipublikasi media massa nasional lima hari sebelum pencoblosan.

"Mari kita bandingkan hasil prediksi LSI Denny JA itu dengan hasil KPU, yang diumumkan lima minggu kemudian. Selisihnya sangat, sangat kecil sekali. Selisihnya masih dalam batas margin of error," jelas Denny JA.

Pun demikian dengan hasil quick count Pilpres 2019 LSI Denny JA yang bisa dilacak di pencarian Google.

"LSI Denny JA mengumumkan hasil quick count itu di hari pencoblosan, tepatnya 17 April 2019, pukul 15.00 lewat 1 detik. Saya sendiri yang mengumumkan," urai Denny JA.

Denny JA mengamini, belum semua masyarakat memahami kinerja lembaga survei, termasuk dari kalangan terpelajar sekalipun. Disebutkan Denny JA, lembaga survei itu berbeda dengan lembaga konsultan politik.

"Lembaga survei itu kerjanya hanya merekam, melaporkan opini publik semata. Tak kurang dan tak lebih. Tapi konsultan politik, kerjanya menggunakan data lembaga survei untuk mengubah opini publik itu, melalui program-program di lapangan," sambungnya.

Lembaga survei, tambah dia, dinilai berdasarkan prestasi dari akurasi data. Tak penting siapa capres-cawapres yang menang dan kalah.

"Yang penting, datanya akurat. Akurasi menjadi sila pertama lembaga survei," tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya