Berita

Presiden AS Joe Biden/Net

Tekno

ElevenLabs Tangguhkan Akun Pembuat Suara Palsu Presiden Joe Biden

SENIN, 29 JANUARI 2024 | 10:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan ElevenLabs menangguhkan pembuat audio deepfake yang menampilkan Presiden AS Joe Biden yang mendesak masyarakat untuk tidak memilih pada pemilihan pendahuluan di New Hampshire.

Kasus penggunaan teknologi ElevenLabs untuk membuat audio deepfake diungkapkan Pindrop Security, sebuah perusahaan pendeteksi penipuan suara setelah mereka menganalisisnya.

"ElevenLabs diberitahu minggu ini tentang temuan Pindrop dan sedang menyelidikinya," kata sumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (29/1).

"Setelah deepfake dilacak ke pembuatnya, akun pengguna tersebut ditangguhkan," kata orang tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi tersebut tidak bersifat publik.

ElevenLabs, sebuah startup yang menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan untuk mereplikasi suara dalam lebih dari dua lusin bahasa, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dapat mengomentari insiden tertentu.

"Kami berdedikasi untuk mencegah penyalahgunaan alat audio AI dan menangani setiap insiden penyalahgunaan dengan sangat serius," kata ElevenLabs.

Awal pekan ini, ElevenLabs mengumumkan putaran pembiayaan 80 juta dolar AS dari investor termasuk Andreessen Horowitz dan Sequoia Capital.  Chief Executive Officer Mati Staniszewski mengatakan pendanaan terbaru ini memberikan valuasi startupnya sebesar 1,1 miliar miliar dolar AS.

Dalam sebuah wawancara minggu lalu, Staniszewski mengatakan bahwa audio yang meniru suara tanpa izin akan dihapus.  

Di situs webnya, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka mengizinkan kloning suara tokoh masyarakat, seperti politisi, jika klip tersebut mengekspresikan humor atau ejekan dengan cara yang jelas bagi pendengar bahwa apa yang mereka dengar adalah parodi.

Pernyataan palsu Biden yang mendesak masyarakat untuk menyimpan suara mereka untuk pemilu AS pada bulan November telah mengkhawatirkan para ahli disinformasi dan pejabat pemilu.  

Hal ini tidak hanya menggambarkan kemudahan dalam membuat audio deepfake, namun juga mengisyaratkan potensi pelaku kejahatan menggunakan teknologi ini untuk menjauhkan pemilih dari tempat pemungutan suara.

Siwei Lyu, seorang profesor di University of Buffalo yang berspesialisasi dalam deepfake dan forensik media digital, juga menganalisis salinan deepfake tersebut dan menjalankannya melalui pengklasifikasi ElevenLabs, dan menyimpulkan bahwa salinan tersebut kemungkinan dibuat dengan perangkat lunak perusahaan tersebut.

Lyu mengatakan pengklasifikasi ElevenLabs adalah salah satu pengklasifikasi pertama yang dia periksa saat mencoba menentukan asal audio deepfake karena perangkat lunak tersebut sangat umum digunakan.

“Kita akan melihat lebih banyak hal seperti ini menjelang pemilu,” katanya.

“Ini jelas merupakan masalah yang harus diwaspadai semua orang," demikian Lyu.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Bareng Gibran Hadir di Deklarasi GSN

Sabtu, 02 November 2024 | 15:47

Komisi V Ingatkan Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Menjelang Nataru

Sabtu, 02 November 2024 | 15:37

Harga CPO Meroket ke Level Tertinggi di Awal Bulan

Sabtu, 02 November 2024 | 15:09

Jenazah Kebakaran Pabrik Pakan Ternak Belum Berhasil Diidentifikasi

Sabtu, 02 November 2024 | 14:50

Lagi Santai Ngopi, Prajurit TNI Dikeroyok Ormas di Jaksel

Sabtu, 02 November 2024 | 14:30

BKPM Bidik Investasi Rp1.900 Triliun di 2025 dari Sektor Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 14:29

Saham Eropa Menghijau, Indeks DAX Bangkit 0,93 Persen

Sabtu, 02 November 2024 | 14:04

Tumpukan Duit Judi Slot

Sabtu, 02 November 2024 | 13:54

3 Tersangka Baru Judi Slot8278 Terancam Penjara 20 Tahun

Sabtu, 02 November 2024 | 13:39

Tak Hanya iPhone 16, Pemerintah Juga Bakal Blokir IMEI Google Pixel

Sabtu, 02 November 2024 | 13:14

Selengkapnya